Vietnam: Saingan Sekaligus Peluang Ekspor Indonesia

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 February 2018 19:18
Walaupun jadi siangan berat Indonesia, Vietnam juga bisa jadi peluang ekspor
Foto: REUTERS/Kham
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak bisa dipungkiri, Vietnam adalah saingan yang kuat untuk Indonesia saat ini. Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi negara sosialis tersebut yang unggul di angka 6,81%  di sepanjang tahun 2017, dibandingkan Indonesia yang perekonomiannya tumbuh 5,07%.

Sementara itu dari segi ekspor komoditas, Indonesia juga kalah dari Vietnam yang ekspornya mencapai US$214 juta (Rp 2,8 triliun) sepanjang tahun 2017. Indonesia sendiri hanya mengekspor produk komoditas senilai $168 juta di periode yang sama.


Oleh karena itu, Ibnu Hadi selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam berharap pemerintah mengirimkan delegasi bersifat stakeholder dari organisasi pengusaha ke Vietnam untuk menjalin kerjasama di tengah kompetisi bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini.

Nyatanya, Vietnam bukan hanya saingan tapi juga rekanan untuk negara ini. Ibnu mengatakan bahwa ada peluang ekspor dan bisnis yang menjanjikan di sana karena hubungan dagang bilateral yang baik.

Salah satunya adalah ekspor mobil ke Vietnam yang proporsinya terbesar kedua setelah batu bara. Sayangnya, per 1 Januari 2018 ekspor mobil ke sana tersendat akibat penetapan peraturan baru tentang otomotif di negara tersebut.

Pemerintah setempat menyatakan setiap pengekspor mobil ke Vietnam harus membawa vehicle type approval (VTA), serta setiap mobil yang dikirim harus melewati pengecekan emisi.

Namun, Ibnu mengaku optimis ekspor mobil bisa berjalan lagi di bulan Maret karena "saya dengar ketentuan tersebut akan diundur", sembari mengatakan bahwa Indonesia dan Thailand adalah yang paling terdampak dari regulasi tersebut.

Ibnu memberi contoh mobil merek Toyota Fortuner hasil rakitan Indonesia adalah yang paling populer di Vietnam.

"Kalau mau beli Fortuner, orang-orang harus indent [memesan] sampai dua bulan," katanya.

Contoh lain bisnis Indonesia yang sukses di Vietnam adalah proyek properti Ciputra Hanoi International City.

"Di sana [Ciputra] itu seperti [perumahan] di Pondok Indah kalau di sini, yang punya properti di sana pejabat dan orang-orang kaya," kata Ibnu.

Indonesia juga mengekspor batu bara dalam jumlah besar, nomor satu di atas mobil, untuk mendukung proyek pembangunan pembangkit listrik di Vietnam. Selain itu, produk ekspor nasional yang unggul di Vietnam adalah kertas, minyak kelapa sawit dan bahan dasar kimia.

Sementara itu, ekspor terbesar Vietnam ke Indonesia adalah ponsel merek Samsung dan produk-produk elektronik, kata Ibnu.

Mempertimbangkan peluang bisnis yang menjanjikan di Vietnam, Ibnu mengatakan bahwa Kedubes RI di sana sejak empat bulan lalu membuka Umah Indonesia untuk menampilkan produk-produk asal Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memperkenalkan produk Indonesia.

Selain produk konsumsi seperti makanan dan obat-obatan, Umah Indonesia juga mempromosikan pariwisata nasional untuk menarik minat turis Vietnam.

Sebagai catatan, di tahun 2017 terdapat 60.000 sampai 70.000 turis Vietnam yang berkunjung ke Indonesia, meningkat sekitar 15%. Sedangkan, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke sana tercatat meningkat jumlahnya menjadi 110.000 di tahun 2017 dari 70.000 di tahun sebelumnya.
(prm) Next Article Nilai Ekspor Sepatu RI Kalah Jauh dari Vietnam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular