
Internasional
Trump Fokuskan Anggaran untuk Perbaiki Infrastruktur
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 February 2018 14:24

Jakarta, CNBC Indonesia – Senin (12/2/2018) waktu Amerika Serikat (AS), Presiden AS Donald Trump membeberkan proposal ambisius untuk memperbarui infrastruktur negara itu sebagai bagian dari rancangan anggaran negara yang juga mencatat kenaikan jumlah utang dan pemotongan alokasi untuk jaring pengaman sosial
Proposal untuk tahun fiskal 2019 itu mengabaikan tujuan jangka panjang Partai Republik untuk menyeimbangkan anggaran pemerintah AS dalam satu dekade ke depan sebab defisit diperkirakan akan memuncak pada 2020 di tengah gencarnya pendanaan untuk sistem pertahanan.
Namun, inisiatif untuk membangun kembali jalan-jalan, jembatan, dan bandara di AS yang sudah rusak hanya memperoleh alokasi dana sekitar US$200 miliar (Rp 2,7 kuadriliun) dari anggaran pemerintah federal AS. Gedung Putih menyatakan akan mencari sisa pendanaan paling sedikit $1,3 triliun dari investasi negara-negara bagian dan investor swasta.
Dilansir dari AFP, pemerintah menganggap rencana tersebut sebagai langkah mengedepankan kembali kepentingan nasional dengan mendedikasikan dana $50 miliar untuk proyek di daerah pedesaan, yang banyak mendukung Trump dalam pemilihan presiden tahun 2016.
Trump mengatakan perubahan ini terjadi setelah ia menyadari anggaran negara sejumlah $7 triliun disia-siakan untuk mendanai sektor militer sejak serangan teroris pada 11 September 2001. Namun, pada kenyataannya ia juga mendukung kenaikan belanja sektor pertahanan, termasuk untuk meremajakan pabrik senjata nuklir yang akan membuat militer AS lebih kuat dari siapapun.
“Kita telah menghabiskan $7 triliun di Timur Tengah, $7 triliun. Sungguh sebuah kesalahan yang besar,” kata Trump hari Senin. “Dan sekarang kita sedang mencoba membangun jalan dan jembatan dan memperbaiki jembatan yang rusak dan kita mengalami kesulitan untuk mendapatkan uang untuk itu. Sungguh gila.”
Selama lebih dari sepuluh tahun rencana anggaran Gedung Putih selalu berusaha memotong belanja pemerintah federal. Pemotongan itu biasanya menyasar anggaran kesehatan dan pengentasan kemiskinan.
Kebijakan tersebut akan menghapus program asuransi kesehatan yang dicetuskan mantan presiden Barack Obama dan memangkas lebih dari $200 miliar anggaran untuk bantuan makanan bagi rakyat miskin, juga memotong anggaran program kesehatan untuk rakyat Amerika usia lanjut dan miskin.
Meskipun alokasi untuk belanja kebutuhan sosial diturunkan, belanja dalam rancangan anggaran senilai total $4,4 triliun itu masih lebih tinggi 10% dibandingkan tahun 2017.
Sementara itu, defisit anggaran diperkirakan akan melonjak mencapai $1 triliun tahun 2020 dan meningkatkan utang pemerintah federal hingga 61% dari nilai tahun lalu pada 2028.
(prm/prm) Next Article Anggaran AS Habis 21 November, Kabinet Trump Shutdown Lagi?
Proposal untuk tahun fiskal 2019 itu mengabaikan tujuan jangka panjang Partai Republik untuk menyeimbangkan anggaran pemerintah AS dalam satu dekade ke depan sebab defisit diperkirakan akan memuncak pada 2020 di tengah gencarnya pendanaan untuk sistem pertahanan.
Namun, inisiatif untuk membangun kembali jalan-jalan, jembatan, dan bandara di AS yang sudah rusak hanya memperoleh alokasi dana sekitar US$200 miliar (Rp 2,7 kuadriliun) dari anggaran pemerintah federal AS. Gedung Putih menyatakan akan mencari sisa pendanaan paling sedikit $1,3 triliun dari investasi negara-negara bagian dan investor swasta.
Trump mengatakan perubahan ini terjadi setelah ia menyadari anggaran negara sejumlah $7 triliun disia-siakan untuk mendanai sektor militer sejak serangan teroris pada 11 September 2001. Namun, pada kenyataannya ia juga mendukung kenaikan belanja sektor pertahanan, termasuk untuk meremajakan pabrik senjata nuklir yang akan membuat militer AS lebih kuat dari siapapun.
“Kita telah menghabiskan $7 triliun di Timur Tengah, $7 triliun. Sungguh sebuah kesalahan yang besar,” kata Trump hari Senin. “Dan sekarang kita sedang mencoba membangun jalan dan jembatan dan memperbaiki jembatan yang rusak dan kita mengalami kesulitan untuk mendapatkan uang untuk itu. Sungguh gila.”
Selama lebih dari sepuluh tahun rencana anggaran Gedung Putih selalu berusaha memotong belanja pemerintah federal. Pemotongan itu biasanya menyasar anggaran kesehatan dan pengentasan kemiskinan.
Kebijakan tersebut akan menghapus program asuransi kesehatan yang dicetuskan mantan presiden Barack Obama dan memangkas lebih dari $200 miliar anggaran untuk bantuan makanan bagi rakyat miskin, juga memotong anggaran program kesehatan untuk rakyat Amerika usia lanjut dan miskin.
Meskipun alokasi untuk belanja kebutuhan sosial diturunkan, belanja dalam rancangan anggaran senilai total $4,4 triliun itu masih lebih tinggi 10% dibandingkan tahun 2017.
Sementara itu, defisit anggaran diperkirakan akan melonjak mencapai $1 triliun tahun 2020 dan meningkatkan utang pemerintah federal hingga 61% dari nilai tahun lalu pada 2028.
(prm/prm) Next Article Anggaran AS Habis 21 November, Kabinet Trump Shutdown Lagi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular