Kongres AS Setujui APBN Rp 4.050 T

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2018 07:13
Pimpinan Kongres Amerika Serikat (AS) menyepakati anggaran negara selama dua tahun fiskal.
Foto: CNBC Internasional
Washington, CNBC Indonesia - Pimpinan Kongres Amerika Serikat (AS) menyepakati anggaran negara selama dua tahun fiskal. Kesepakatan tersebut akan menaikkan belanja negara AS menjadi nyaris US$ 300 miliar (Rp 4.050 triliun).

Mengutip Reuters, Kamis (8/2/2018), kesepakatan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) AS ini diumumkan oleh pimpinan Senat baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat. Nantinya, batas atas (cap) untuk belanja pertahanan akan dihapus.

“Kesepakatan ini merupakan hasil dari negosiasi antar para pemimpin Senat dan Gedung Putih,” tutur Mitch McConnell, Pimpinan Mayoritas Senat.

Chuck Schumer, Pimpinan Senat dari Partai Demokrat, mengatakan kesepakatan anggaran memang dibutuhkan untuk menjaga perekonomian. Namun, pihak Demokrat menegaskan mereka bisa menarik dukungan bila pemerintah tidak mengesahkan aturan tentang kebijakan imigrasi.

“Kesepakatan ini mengakhiri siklus krisis anggaran. Krisis ini bisa berdampak ke kelas menengah kita,” kata Schumer.

Melalui kesepakatan ini, batas utang (debt ceiling) juga dihilangkan sehingga Presiden Donald Trump bisa mewujudkan janji kampanyenya yaitu meningkatkan belanja pertahanan. Dengan debt ceiling, diperkirakan anggaran negara AS akan kehabisan sumber dana pada bulan depan sehingga menyebabkan gagal bayar alias default.

Tidak hanya belanja pertahanan, anggaran lain pun dinaikkan seperti penanggulangan bencana, pembangunan infrastruktur, sampai pemberatasan narkotika. Kenaikan belanja tidak ditunjang oleh pertumbuhan penerimaan. Apalagi Trump sudah meneken aturan pemotongan tarif pajak yang otomatis mengurangi penerimaan negara.

“Ini menunjukkan bahwa Kongres sudah tidak peduli dengan kesehatan fiskal. Mereka tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan,” tegas Maya MacGuineas, Ketua Committee for a Responsible Federal Budget.

Kesepakatan Kongres ini menyebabkan dolar AS menguat cukup tajam. Dollar Index, yang menunjukkan posisi dolar AS dibandingkan enam mata uang utama dunia, menguat sampai 0,82%.

Namun sentimen positif ini tidak mampu menyelamatkan Wall Street. Dow Jones terkoreksi tipis 0,08% ke 24.893,35, sementara S&P 500 turun 0,34% menjadi 2.685,41 dan Nasdaq berkurang 1,26% ke 6.582,02.

Akibat penguatan dolar AS yang signifikan, harga komoditas bergerak turun. Harga minyak light sweet melemah 2,26% dan brent turun 0,26%. Sebelumnya, light sweet sempat melemah sampai 4%.  
(aji/aji) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular