
BI: Potensi Easing Sudah Tipis
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 February 2018 14:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Peluang suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) untuk turun mungkin sudah tidak ada lagi. Bank Sentral menutup kemungkinan untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengungkapkan ruang kebijakan moneter sudah semakin sempit.
“Kami lihat, meneruskan easing sudah sangat terbatas. Saya katakan, potensi untuk melanjutkan easing sudah tipis,” katanya di sela acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Rabu (7/2/2018).
BI membuka peluang memperlonggar kebijakan makro prudensial untuk menggairahkan perekonomian. BI memandang, bauran kebijakan makro prudensial sudah cukup untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Agus Marto menambahkan lebih jauh, Indonesia masih menjadi destinasi menarik para investor, seiring dengan upaya pemerintah dan pemangku kepentingan terkait menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Optimisme tersebut tak lepas dari pengakuan sejumlah lembaga pemeringkat internasional, terhadap kinerja perekonomian nasional. Bahkan baru-baru ini, pengakuan itu pun datang dari Dana Moneter Internasional (IMF).
“Indonesia masih menjadi negara atraktif untuk Foreign Direct Investment (FDI),” kata Agus.
Dalam kajian artikel IV, IMF memandang perekonomian Indonesia terus menunjukan performa memuaskan. Geliat ekonomi berhasil dijaga di level 5%, laju inflasi bisa diredam, dan defisit transaksi berjalan tetap sehat.
Tak hanya itu, IMF pun mengapresiasi arah kebijakan moneter yang diterapkan BI yang sesuai dengan upaya pengendalian inflasi, dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi yang tengah digencarkan pemerintah.
“Jadi ini adalah ekspresi kepercayaan atas ekonomi Indonesia,” kata mantan Menteri Keuangan itu.
(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengungkapkan ruang kebijakan moneter sudah semakin sempit.
“Kami lihat, meneruskan easing sudah sangat terbatas. Saya katakan, potensi untuk melanjutkan easing sudah tipis,” katanya di sela acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Rabu (7/2/2018).
Agus Marto menambahkan lebih jauh, Indonesia masih menjadi destinasi menarik para investor, seiring dengan upaya pemerintah dan pemangku kepentingan terkait menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Optimisme tersebut tak lepas dari pengakuan sejumlah lembaga pemeringkat internasional, terhadap kinerja perekonomian nasional. Bahkan baru-baru ini, pengakuan itu pun datang dari Dana Moneter Internasional (IMF).
“Indonesia masih menjadi negara atraktif untuk Foreign Direct Investment (FDI),” kata Agus.
Dalam kajian artikel IV, IMF memandang perekonomian Indonesia terus menunjukan performa memuaskan. Geliat ekonomi berhasil dijaga di level 5%, laju inflasi bisa diredam, dan defisit transaksi berjalan tetap sehat.
Tak hanya itu, IMF pun mengapresiasi arah kebijakan moneter yang diterapkan BI yang sesuai dengan upaya pengendalian inflasi, dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi yang tengah digencarkan pemerintah.
“Jadi ini adalah ekspresi kepercayaan atas ekonomi Indonesia,” kata mantan Menteri Keuangan itu.
(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan
Most Popular