Internasional
Dolar AS Terus Menguat Terhadap Yen Jepang
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 February 2018 16:46
Tokyo, CNBC Indonesia– Pada hari Senin (5/2/2018) dolar kembali menguat menyebabkan imbal hasil obligasi melonjak akibat prospek naiknya inflasi dan ekuitas.
Penguatan Indeks dolar merupakan yang tertinggi dibanding mata uang lainnya, naik tipis menjadi 89,222 Yen setelah sempat naik 0,6% pada Jumat lalu. Penguatan ini didorong laporan payroll AS yang menunjukan peningkatan upah dengan fase tercepatnya dalam lebih dari 8 ½ tahun ini.
Dilansir dari Reuters, laporan pekerjaan (jobs report) membantu naiknya dolar, yang sempat merosot tajam ke tingkat terendah dalam tiga tahun menjadi 88,438 pada akhir Januari akibat beberapa faktor termasuk kekhawatiran tentang perlindungan perdagangan AS dan yield yang rendah.
Pada Jumat lalu dolar turun 0.2% terhadap yen, yaitu menjadi 109,975 dimana kerugian Wall Street berdampak ke Asia. Dolar sempat turun ke tingkat terendah dalam empat bulan menjadi 108,280 pada 26 Januari lalu dan kembali naik menjadi 110.458 terhadap yen pada Jumat lalu.
Yen cenderung di untungkan selama penghindaran risiko, selain karena statusnya sebagai safe haven.
“Meski pelemahan pasar menyebabkan kenaikan dolar terhadap yen, namun pergerakan diperkirakan lebih terpengaruh akibat laporan pekerjaan AS,” ujar Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities di Tokyo.
“Spekulator sudah ditetapkan sejak lama terhadap yen, mungkin akibat melencengnya perkiraan akibat peraturan Bank of Japan. Namun, perbedaan hasil antara AS-Jepang sudah sangat jauh dan harus diperhatikan”. Ujar Ishizuki.
Imbal hasil AS-Jepang pernah naik ke tingkat tertinggi pada 2007 lalu akibat laporan pekerjaan yang menyebabkan imbal Treasury naik ke rekor tertinggi juga dalam empat tahun.
(gus/gus) Next Article Dolar AS Tinggi, Harga Telur Ayam Meroket
Penguatan Indeks dolar merupakan yang tertinggi dibanding mata uang lainnya, naik tipis menjadi 89,222 Yen setelah sempat naik 0,6% pada Jumat lalu. Penguatan ini didorong laporan payroll AS yang menunjukan peningkatan upah dengan fase tercepatnya dalam lebih dari 8 ½ tahun ini.
Pada Jumat lalu dolar turun 0.2% terhadap yen, yaitu menjadi 109,975 dimana kerugian Wall Street berdampak ke Asia. Dolar sempat turun ke tingkat terendah dalam empat bulan menjadi 108,280 pada 26 Januari lalu dan kembali naik menjadi 110.458 terhadap yen pada Jumat lalu.
Yen cenderung di untungkan selama penghindaran risiko, selain karena statusnya sebagai safe haven.
“Meski pelemahan pasar menyebabkan kenaikan dolar terhadap yen, namun pergerakan diperkirakan lebih terpengaruh akibat laporan pekerjaan AS,” ujar Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities di Tokyo.
“Spekulator sudah ditetapkan sejak lama terhadap yen, mungkin akibat melencengnya perkiraan akibat peraturan Bank of Japan. Namun, perbedaan hasil antara AS-Jepang sudah sangat jauh dan harus diperhatikan”. Ujar Ishizuki.
Imbal hasil AS-Jepang pernah naik ke tingkat tertinggi pada 2007 lalu akibat laporan pekerjaan yang menyebabkan imbal Treasury naik ke rekor tertinggi juga dalam empat tahun.
(gus/gus) Next Article Dolar AS Tinggi, Harga Telur Ayam Meroket
Most Popular