Dolar AS Makin Perkasa, Rilis PDB Tak Bisa Dongkrak Rupiah

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
05 February 2018 16:30
Data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang mencapai 5,07% tak bisa membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS apresiasi.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang mencapai 5,07% tak bisa membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS apresiasi. Dolar AS justru makin menguat hingga Rp 13.520/US$ pada penutupan perdagangan bursa hari ini, Senin (5/2/2018).

Mengutip Reuters, Senin sore (5/2/2018), dolar AS ditutup pada level Rp 13.520/US$ di pasar spot. Pada pembukaan pagi tadi, dolar AS berada pada level Rp 13.490/US$. Namun, dolar AS makin menguat ke Rp 13.500/US$ dan mencapai Rp 13.525/US$ pada level tertingginya.

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (5/2/2018) nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.498/US$. Sementara pada hari Jumat (2/2/2018), nilai rupiah per dolar AS tercatat Rp 13.428/US$.


JISDOR adalah kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.


Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro memandang faktor kondisi global memang tak bisa membendung penguatan dolar AS. Sehingga, rupiah dan regional mengalami tekanan.

"Faktor eksternal, global masih lebih besar pengaruhnya ke market ketimbang dalam negeri. The Fed melihat optimistis terhadap kondisi ekonomi AS," jelasnya.

Bank Mandiri menyampaikan range nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini di Rp 13.426-Rp 13.482. "Mungkin ke depan bisa di atas range hari ini," ungkapnya.
(aji) Next Article Penampakan Kontainer dan Kardus Berisi Uang Baru 10 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular