Dolar AS Sempat Sentuh Rp 13.500/US$

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
05 February 2018 13:16
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh level Rp 13.500/US$ hari ini.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat menyentuh level Rp 13.500/US$. Namun sesaat setelah pengumuman pertumbuhan ekonomi, rupiah sedikit menguat.

Mengutip data Reuters, Senin (5/2/2018), dolar AS dibuka pada level Rp 13.490/US$. Namun, dolar AS makin menguat ke Rp 13.500/US$ di mana level tersebut merupakan yang tertingginya hari ini.

Dolar AS saat ini kembali ke level Rp 13.490 lagi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017. Walaupun kondisi ekonomi AS makin membaik, pasar dalam negeri masih positif menyambut data pertumbuhan ekonomi tersebut.

Polling CNBC Indonesia menunjukkan konsensus pasar berada di 5,06%. Sedangkan hasil BPS, ekonomi Indonesia tahun 2017 tumbuh 5,07% lebih tinggi dibanding capaian tahun 2016 sebesar 5,03%.

Berikut poin-poin rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia :
  • Perekonomian Indonesia tahun 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp 51,89 juta atau US$ 3.876,8.
  • Ekonomi Indonesia tahun 2017 tumbuh 5,07% lebih tinggi dibanding capaian tahun 2016 sebesar 5,03%. Dari  sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,09%.
  • Ekonomi  Indonesia  triwulan  IV-2017 bila  dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh 5,19%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 9,25%. Dari sisi pengeluaran,  pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 8,50%.
  • Ekonomi  Indonesia  triwulan  IV-2017 bila  dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar  1,70%. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek  musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami kontraksi 21,60%. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan ekspor neto.
  • Struktur  ekonomi  Indonesia  secara  spasial  Tahun 2017 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau  Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan  kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,49%, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,66%, dan Pulau Kalimantan 8,20%.

(aji) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular