
Kilas Proyek Rel DDT Jatinegara, Ditargetkan Rampung di 2019
Exist in Exist, CNBC Indonesia
04 February 2018 18:42

Jakarta, CNBC Indonesia- Proyek Double-Double Track (DDT) atau jalur dwiganda kereta api Manggarai-Jatinegara merupakan bagian dari proyek
DDT Manggarai-Cikarang.
Proyek dengan total jalur sepanjang 38 Km ini ada di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang sudah mulai dibangun sejak 2013 dan ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada 2019. Selain ruas Manggarai-Jatinegara, proyek DDT ini juga terdiri dari ruas Jatinegara-Bekasi dan Bekasi-Cikarang.
Pada ruas Manggarai-Jatinegara ini, akan dibangun elevated atau jalur layang untuk kereta api jarak jauh, sedangkan jalur bawah untuk kereta commuter line. Pemisahan jalur ini dilakukan agar tidak terjadi lagi keterlambatan perjalanan kereta commuter line dan sekaligus menambah kapasitas penumpang hingga mencapai 1,2 juta penumpang per hari.
Dengan pendanaan total Rp 2,3 triliun menggunakan skema sukuk negara, ruas ini dikerjakan oleh empat pemenang lelang, yaitu konsorsium PT Hutama Karya untuk paket pekerjaan sipil senilai Rp 1,02 triliun, PT Wijaya Karya untuk paket pekerjaan rel senilai Rp 363,27 miliar, konsorsium PT Adhi Karya untuk paket pekerjaan bangunan gedung senilai Rp Rp 493,69 miliar, dan Len Railway Systems untuk paket pekerjaan fasilitas operasi senilai Rp 382,91 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya pernah mengakui kendala terbesar dalam pembangunan proyek ini berada di Stasiun Manggarai, salah satunya adalah masalah pembebasan lahan. Meskipun demikian, Dia tetap optimistis proyek ini dapat selesai sesuai target.
(gus/gus) Next Article 4 Pekerja Tewas Akibat Crane Proyek Jalur Dwiganda Ambruk
DDT Manggarai-Cikarang.
Proyek dengan total jalur sepanjang 38 Km ini ada di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang sudah mulai dibangun sejak 2013 dan ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada 2019. Selain ruas Manggarai-Jatinegara, proyek DDT ini juga terdiri dari ruas Jatinegara-Bekasi dan Bekasi-Cikarang.
Dengan pendanaan total Rp 2,3 triliun menggunakan skema sukuk negara, ruas ini dikerjakan oleh empat pemenang lelang, yaitu konsorsium PT Hutama Karya untuk paket pekerjaan sipil senilai Rp 1,02 triliun, PT Wijaya Karya untuk paket pekerjaan rel senilai Rp 363,27 miliar, konsorsium PT Adhi Karya untuk paket pekerjaan bangunan gedung senilai Rp Rp 493,69 miliar, dan Len Railway Systems untuk paket pekerjaan fasilitas operasi senilai Rp 382,91 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya pernah mengakui kendala terbesar dalam pembangunan proyek ini berada di Stasiun Manggarai, salah satunya adalah masalah pembebasan lahan. Meskipun demikian, Dia tetap optimistis proyek ini dapat selesai sesuai target.
Tetapi, pembangunan proyek ini lagi-lagi mengalami hambatan dengan jatuhnya sebuah crane pada Minggu pagi (04/01/2018). Tragedi ini mengakibatkan empat pekerja meninggal dunia. Saat ini, pihak kontraktor bersama dengan Kementerian Perhubungan, Komite Kesalamatan
Konstruksi (KKK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta kepolisian terus menginvestigasi lebih lanjut kecelakaan.

Konstruksi (KKK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta kepolisian terus menginvestigasi lebih lanjut kecelakaan.

(gus/gus) Next Article 4 Pekerja Tewas Akibat Crane Proyek Jalur Dwiganda Ambruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular