Jokowi Ingin Tutup Pusat Promosi Perdagangan RI, Perlukah?
Raditya Hanung Prakoswa,
CNBC Indonesia
01 February 2018 19:38
Jakarta, CNBC Indonesia -Â Â Presiden Joko Widodo menegaskan akan menutup Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) karena dinilai tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor RI.Â
"Bertahun-tahun kita miliki tapi apa yang dilakukan ITPC? Apa mau kita teruskan? Kalau menurut saya, tidak. Kalau tidak ada manfaat, ya Saya tutup karena negara keluar biaya untuk itu. Negara keluar duit yang tidak kecil, banyak," tuturnya di Istana Negara, kemarin, Rabu (31/1/2018).Â
Sebagian dari kita mungkin belum mengenal betul ITPC. Sebagai informasi, pusat promosi perdagangan Indonesia ini pertama berdiri pada 1982 namun sempat vakum dan kemudian baru aktif kembali pada 2000.Â
Kantor ini berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional, yang intinya bertugas meningkatkan ekspor RI ke negara di mana trade promotion center itu berada yakni di sejumlah kota di Asia, Amerika, Afrika, Australia hingga Eropa.
Lalu, apakah memang ITPC patut disalahkan seiring dengan kecilnya nilai ekspor Indonesia?
Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia untuk menjawab pertanyaan tersebut.Â
"Bertahun-tahun kita miliki tapi apa yang dilakukan ITPC? Apa mau kita teruskan? Kalau menurut saya, tidak. Kalau tidak ada manfaat, ya Saya tutup karena negara keluar biaya untuk itu. Negara keluar duit yang tidak kecil, banyak," tuturnya di Istana Negara, kemarin, Rabu (31/1/2018).Â
Sebagian dari kita mungkin belum mengenal betul ITPC. Sebagai informasi, pusat promosi perdagangan Indonesia ini pertama berdiri pada 1982 namun sempat vakum dan kemudian baru aktif kembali pada 2000.Â
Lalu, apakah memang ITPC patut disalahkan seiring dengan kecilnya nilai ekspor Indonesia?
Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia untuk menjawab pertanyaan tersebut.Â

Foto: CNBC Indonesia
Foto: CNBC Indonesia