
Jokowi Ingin Tutup Pusat Promosi Perdagangan RI, Perlukah?
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
01 February 2018 19:38

ITPC di Wilayah Amerika dan Amerika Selatan tersebar pada 5 kota, di antaranya Santiago (Chile), Sao Paulo (Brazil), Vancouver (Kanada), dan Los Angeles dan Chicago (Amerika Serikat).
Kantor ITPC di Los Angeles dan Sao Paulo berdiri pada tahun 2000, sementara itu kantor di Vancouver, Chicago, dan Santiago didirikan pada tahun 2008. Adanya ITPC di dua kota di Amerika Serikat, nampaknya berkorelasi positif dengan tren kenaikan nilai ekspor sejak 2008.
Setelah penurunan harga komoditas pada tahun 2010, nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pun tetap terjaga dan malah menunjukkan tren pertumbuhan.
Namun, perhatian khusus perlu diberikan pada ITPC di Kota Santiago, dimana nilai ekspor Indonesia ke negara Chile cenderung datar sejak tahun 2008. Dibandingkan dengan tahun 2008, nilai ekspor RI ke Chile hanya mampu naik 16,04% pada tahun 2017. Hal itu berarti mengindikasikan rata-rata pertumbuhan per tahunnya hanya sekitar 1-2%. Fenomena korelasi nilai ekspor Indonesia yang sangat tergantung dengan harga komoditas juga terlihat pada kasus ekspor ke negara Brazil. Terlihat setelah harga komoditas jatuh pada tahun 2010, nilai ekspor RI ke Brazil pun menukik tajam dari US$ 1,73 miliar (2011) menjadi US$ 1,12 miliar (2017), atau turun 35,61%. Peran Kementerian Perindustrian untuk menggenjot hilirisasi industri manufaktur dan meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia kembali dipertanyakan pada kasus Brazil.
(ray/ray)
Kantor ITPC di Los Angeles dan Sao Paulo berdiri pada tahun 2000, sementara itu kantor di Vancouver, Chicago, dan Santiago didirikan pada tahun 2008. Adanya ITPC di dua kota di Amerika Serikat, nampaknya berkorelasi positif dengan tren kenaikan nilai ekspor sejak 2008.
![]() |
Namun, perhatian khusus perlu diberikan pada ITPC di Kota Santiago, dimana nilai ekspor Indonesia ke negara Chile cenderung datar sejak tahun 2008. Dibandingkan dengan tahun 2008, nilai ekspor RI ke Chile hanya mampu naik 16,04% pada tahun 2017. Hal itu berarti mengindikasikan rata-rata pertumbuhan per tahunnya hanya sekitar 1-2%. Fenomena korelasi nilai ekspor Indonesia yang sangat tergantung dengan harga komoditas juga terlihat pada kasus ekspor ke negara Brazil. Terlihat setelah harga komoditas jatuh pada tahun 2010, nilai ekspor RI ke Brazil pun menukik tajam dari US$ 1,73 miliar (2011) menjadi US$ 1,12 miliar (2017), atau turun 35,61%. Peran Kementerian Perindustrian untuk menggenjot hilirisasi industri manufaktur dan meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia kembali dipertanyakan pada kasus Brazil.
Pages
Most Popular