Tahun 2017, Kerugian Nokia Naik Dua Kali Lipat

Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 February 2018 18:48
Ada harapan tahun-tahun mendatang kinerja membaik karena peluncuran produk 5G.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia — Produsen telepon Nokia, memang masih mencatatkan kerugian pada tahun 2017. Namun, ada harapan perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang karena peluncuran teknologi 5G.

Pada tahun fiskal 2017, Nokia mencatatkan rugi bersih sebesar 1,49 miliar euro atau setara US$1,8 miliar. Kerugian ini naik dua kali lipat dari tahun 2016 dimana perusahaan mencatatkan rugi bersih 751 juta euro. Penurunan ini berasal dari pendapatan yang mengalami penurunan 2% menjadi 23,1 miliar euro.

Meski masih rugi, kondisi perusahaan lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Nokia berhasil mencatatkan laba operasional 16 juta uero. Pada 2016 perusahaan mencatatkan rugi operasional 1,1 miliar uero.

Publikasi laporan keuangan yang menunjukkan perbaikan ini disambut baik investor Bursa Saham Helsinki (Finlandia). Harga saham Nokia meningkat 2,7% dan mengungguli kenaikan indeks saham Bursa Helsinki.

Chief executive Nokia Rajeev Suri mengatakan senang dengan kinerja Nokia pada 2017 yang menguat. Sebagian besar lini bisnis mengalami penguatan dimana tiga dari lima lini bisnis jaringan Nokia tumbuh kuat.

“Profitabilitas grup meningkat sepanjang tahun … kinerja ini mencerminkan kemajuan yang telah kami capai di kuartal III dengan portofolio produk mobile kami, dan menempatkan posisi kami lebih baik menuju transisi ke 5G,” ujar Suri seperti dikutip dari AFP pada Kamis (1/2/2018).

Suri memprediksi tahun 2018 pasar Nokia masih akan turun dengan tingkat penurunan yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya tetapi bisa sebagai tanda adanya perbaikan kondisi di Amerika Utara.

“Pada 2019 dan 2020 kami mengharapkan kondisi pasar meningkat secara nyata, didorong peluncuran jaringan 5G secara penuh. Untuk peluncuran tersebut, Nokia berada pada posisi yang sangat baik,” terang Suri.

Pada Rabu, Perusahaan asal Swedia yang jadi saingan Nokia, Ericsson menyatakan tahun lalu mencatatkan kerugian besar karena persaingan jaringan, restrukturisasi biaya dan investasi pada teknologi 5G.
(roy/roy) Next Article Jaringan 4G Akan Tersedia di Bulan Tahun Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular