
Mentan: Amankan Stok, Bulog Harus Serap 2,2 Juta Ton Beras
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
01 February 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia – Bulog diminta menyerap hingga 2,2 juta ton beras sepanjang Januari – Juni 2018 guna mengamankan stok sehingga maksimal dalam mengendalikan harga komoditas pangan itu di pasar nasional.
(ray/ray) Next Article Darmin Panggil Amran dan Buwas, Ada Apa?
Jumlah serapan tersebut sendiri merupakan sekitar 73% dari target penyerapan beras oleh Bulog pada tahun ini yakni sebanyak 3,7 juta ton. Tahun lalu, Bulog hanya mampu menyerap sebanyak 2,16 juta ton atau tidak memenuhi target yang juga hingga 3,7 juta ton.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan keputusan agar Bulog banyak menyerap beras pada enam bulan pertama 2018 juga sudah disetujui oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN.
Dia mengungkapkan penyerapan beras oleh Bulog dilakukan dengan empat patokan harga: beras dengan kadar air 30% dibeli sesuai harga yang disepakati, lalu sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), kemudian sesuai fleksibilitas harga 10% di atas HPP dan terakhir adalah sesuai dengan harga beras komersil.
"Jadi tidak ada alasan lagi beras petani tidak ada yang terserap," ujar Amran saat menghadiri hari kedua Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Hotel Borobudur, Kamis (1/2/2018).
Seperti diketahui, harga beras melonjak tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET) khususnya pada awal tahun ini. Adapun stok beras Bulog pada akhir 2017 hanya 950.000 ton atau dinilai kurang untuk operasi pasar secara masif guna menurunkan harga.
Di samping permasalahan beras, Mentan juga mengatakan tengah menyoroti harga jagung dan bawang merah yang jatuh di pasar nasional.
"Kami segera mengurus harga jagung dan bawang merah yang jatuh. Kami tugaskan Bulog untuk membeli produk-produk petani tersebut," ujar Amran.
Dia menjelaskan, Bulog akan menyerap hasil produksi bawang merah petani sebanyak-banyaknya dengan harga Rp 15.000/kg, sementara jagung di harga minimal Rp 3.150/kg sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP).
"Di pasar sekarang harga bawang merah Rp 24.000-28.000/kg padahal di petani harganya Rp 6.000-8.000/kg, itu 300-400% disparitasnya. Ini memang harus bereskan masalah rantai pasok," kata Amran.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan keputusan agar Bulog banyak menyerap beras pada enam bulan pertama 2018 juga sudah disetujui oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN.
"Jadi tidak ada alasan lagi beras petani tidak ada yang terserap," ujar Amran saat menghadiri hari kedua Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Hotel Borobudur, Kamis (1/2/2018).
Seperti diketahui, harga beras melonjak tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET) khususnya pada awal tahun ini. Adapun stok beras Bulog pada akhir 2017 hanya 950.000 ton atau dinilai kurang untuk operasi pasar secara masif guna menurunkan harga.
Di samping permasalahan beras, Mentan juga mengatakan tengah menyoroti harga jagung dan bawang merah yang jatuh di pasar nasional.
"Kami segera mengurus harga jagung dan bawang merah yang jatuh. Kami tugaskan Bulog untuk membeli produk-produk petani tersebut," ujar Amran.
Dia menjelaskan, Bulog akan menyerap hasil produksi bawang merah petani sebanyak-banyaknya dengan harga Rp 15.000/kg, sementara jagung di harga minimal Rp 3.150/kg sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP).
"Di pasar sekarang harga bawang merah Rp 24.000-28.000/kg padahal di petani harganya Rp 6.000-8.000/kg, itu 300-400% disparitasnya. Ini memang harus bereskan masalah rantai pasok," kata Amran.
(ray/ray) Next Article Darmin Panggil Amran dan Buwas, Ada Apa?
Most Popular