Tingginya Harga Beras Dorong Inflasi Januari 2018

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 February 2018 11:13
Tingginya harga beras masih menjadi masalah utama masyarakat sehingga menyebabkan inflasi di Januari 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis indeks harga konsumen (IHK) Januari 2018. Inflasi bulanan mencapai 0,62% sedangkan tahunan 3,25%.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan terjadinya inflasi Januari 2018 memang disebabkan kenaikan harga pangan yang mengalami inflasi 2,34%.

"Dari inflasi pangan, 0,24% sendiri andilnya dari harga beras," kata Suhariyanto, Kamis (1/2/2018).

Adapun daging ayam ras, ikan segar, cabai rawit, cabai merah, dan ada beberapa komoditas sayuran dan buah-buahan menyumbang inflasi juga. "Untuk dari bahan makanan jadi, rokok dan tembakau terjadi inflasi hingga 0,8% khusus untuk rokok filter. Rokok kretek 0,02% karena adanya tarif cukai rokok yang berlaku 1 Januari 2018," ungkap Suhariyanto.

Data BPS menunjukkan, harga beras medium Januari 2018 di Penggilingan tercatat sebesar Rp 10.177/Kg. Angka tersebut naik 6,83% dibanding Desember 2017.

Namun, Suhariyanto juga memprediksi, dengan adanya panen raya harga beras ke depan bisa turun. Sehingga IHK Februari nanti sudah tidak lagi ada isu soal beras.

"Dengan panen raya, kami harapkan harga beras bisa turun. Bisa dilihat harga beras dan harga gabah sudah muai turun. Februari nanti beras tidak lagi jadi pemicu inflasi," kata Suhariyanto.



(dru) Next Article BPS: Mei 2020 Terjadi Inflasi 0,07%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular