
REI Keluhkan Bunga Kredit Konstruksi Rumah Subsidi Nan Tinggi
Exist In Exist, CNBC Indonesia
31 January 2018 20:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) mengeluhkan tingginya bunga kredit konstruksi untuk rumah subsidi. Padahal kredit konstruksi non subsidi sudah lebih rendah.
Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan saat ini bunga kredit konstruksi bagi pengembang rumah subsidi sebagian besar berada di atas 10%.
"Saat ini BI Rate sudah menuju 4,25%, sedangkan bunga bank ada di kisaran 12-13%. Sebenarnya untuk bunga kredit konstruksi perumahan non-subsidi sudah ada di level di bawah 10%, sementara untuk subsidi sebagian besar masih di atas 10%. Ini ironi pengembang rumah subsidi malah dapat bunga kredit lebih besar," kata Soelaeman dalam konferensi pers di Kantor DPP REI, Rabu (31/01/2018).
Melihat saat ini hampir 70% anggota REI adalah pengembang rumah subsidi, jelasnya, maka diperlukan keberpihakan dari para stakeholder untuk memberikan bunga kredit yang lebih rendah kepada pengembang rumah subsidi agar dapat menarik lebih banyak pengembang rumah subsidi yang berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor properti.
"Kami berharap ada intervensi dari pemerintah untuk bagaimana bunga yang tinggi ini lebih rendah. NPL untuk MBR kan rendah 1%. Tapi rumah rumah NPL non MBR 2,4 sampai 2,8%. Artinya MBR lebih terkontrol, sehingga diharapkan perlakukan MBR lebih baik," jelasnya.
Pada tahun ini, pihaknua menargetkan dapat membangun rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 250.000 unit, sedangkan rumah non-subsidi sebanyak 200.000 unit.
(roy/roy) Next Article Tahun ini, REI Targetkan Bangun 250.000 Unit Rumah Subsidi
Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan saat ini bunga kredit konstruksi bagi pengembang rumah subsidi sebagian besar berada di atas 10%.
"Saat ini BI Rate sudah menuju 4,25%, sedangkan bunga bank ada di kisaran 12-13%. Sebenarnya untuk bunga kredit konstruksi perumahan non-subsidi sudah ada di level di bawah 10%, sementara untuk subsidi sebagian besar masih di atas 10%. Ini ironi pengembang rumah subsidi malah dapat bunga kredit lebih besar," kata Soelaeman dalam konferensi pers di Kantor DPP REI, Rabu (31/01/2018).
"Kami berharap ada intervensi dari pemerintah untuk bagaimana bunga yang tinggi ini lebih rendah. NPL untuk MBR kan rendah 1%. Tapi rumah rumah NPL non MBR 2,4 sampai 2,8%. Artinya MBR lebih terkontrol, sehingga diharapkan perlakukan MBR lebih baik," jelasnya.
Pada tahun ini, pihaknua menargetkan dapat membangun rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 250.000 unit, sedangkan rumah non-subsidi sebanyak 200.000 unit.
(roy/roy) Next Article Tahun ini, REI Targetkan Bangun 250.000 Unit Rumah Subsidi
Most Popular