Industri Optimistis Ekspor CPO Tahun Ini Naik 10%

Pertumbuhan ekspor pada tahun ini diyakini didorong oleh sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi global yang mengerek harga dan bertambahnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.

Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang mengemukakan prediksi kenaikan nilai ekspor sebesar 10% tersebut bisa lebih tinggi apabila produksi minyak nabati lain seperti kedelai melemah.

Adapun, dia menjelaskan sasaran ekspor untuk 2018 masih didominasi oleh pasar tradisional. “Tentu China, India, Eropa, Bangladesh, Pakistan dan Amerika Serikat masih 6 besar. Tapi kami coba lebih serius menggarap pasar baru,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (30/01/2018).

Togar mencontohkan, pengusaha sawit kini melirik Timur Tengah, Afrika dan Turki yang telah menjadi importir bagi kelapa sawit dari Indonesia.

Untuk memperdalam pasar, dia menyebut sejumlah perusahaan bahkan telah menjajaki untuk melakukan investasi di negara dan kawasan tersebut.

Dari sisi produksi, Togar menyebut perkiraan iklim tahun ini masih kondusif bagi pertumbuhan produktivitas kelapa sawit. Dia menyebut tantangan terbesar justru pada tahun depan karena La Nina diperkirakan bakal menerjang.

Pada kesempatan itu, Togar mengemukakan pasar domestik tetap menarik karena mulai 2018 akan ada gelaran Pilkada serentak di 117 daerah. Hal ini, tuturnya, diharapkan bisa mengerek konsumsi masyarakat berbasis kelapa sawit.

“Kami harap konsumsi minyak sawit dari domestik bisa naik minimal 5% lah, karena pertumbuhan penduduk dan ada pilkada. Kalau pilkada, ada kampanye, dan pembelian makanan dan minuman akan meningkat.”