Harga Patokan Ekspor Sebagian Produk Tambang Naik Bulan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia –Harga Patokan Ekspor (HPE) sebagian besar produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) mengalami kenaikan pada Februari 2018 dibandingkan dengan Januari 2018. 

"HPE produk pertambangan mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga internasional. Hanya produk konsentrat ilmenit yang mengalami penurunan," jelas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan melalui siaran pers, Selasa (30/1/2018). 

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan HPE pada Februari 2018:

1. Konsentrat tembaga ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 2.483,49/WE

2. Konsentrat besi ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 54,31/WE, naik 9,37%

3. Konsentrat besi laterit ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 27,75/WE, naik 9,37%

4. Konsentrat mangan ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 284,28/WE, naik 16,45%

5. Konsentrat timbal ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 1.083,19/WE, naik 2,61%

6. Konsentrat seng ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 978,86/WE, naik 5,36%

7. Konsentrat pasir besi ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 32,43/WE, naik 9,37%

8. Konsentrat rutil ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 1.000,74/WE, naik 0,50%

9. Konsentrat nikel ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 17,97/WE, naik 10,02%

10. Konsentrat bauksit ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 29,59/WE, naik 7,26% 

Adapun produk tambang yang mengalami penurunan HPE adalah konsentrat ilmenit dengan harga rata-rata US$ 219,58/WE, turun 6,87%.

Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan. Penghitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, besi laterit, pasir besi, mangan, ilmenit, dan rutil bersumber dari Asian Metal. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet pasir besi, timbal, seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME). 
(ray/ray) Next Article Rio Tinto Targetkan Kenaikan Tipis di 2018