
Internasional
Komentar-komentar Tokoh Besar yang Gerakkan Dunia dari Davos
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
28 January 2018 10:54

Davos, CNBC Indonesia - Ajang pertemuan tokoh-tokoh berpengaruh dari seluruh dunia, Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/ WEF), yang diadakan di resor ski mewah di Davos, Swiss, baru saja berakhir hari Jumat (26/1/2018).
Berbagai pernyataan menarik dan menggerakkan pasar dunia terlontar dalam forum yang dihadiri hampir seribu peserta tersebut. Mulai dari komentar-komentar soal perdagangan dunia dan penguatan dolar hingga hak-hak perempuan.
Berikut adalah beberapa di antaranya sebagaimana dirangkum dan dilansir dari CNBC International.
Donald Trump
Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada penutupan acara tersebut adalah yang paling dinantikan tahun ini. Kehadirannya di WEF adalah yang pertama setelah Bill Clinton di tahun 2000.
Trump awalnya mengatakan tidak akan datang ke Davos. Namun, ia kemudian berubah pikiran dan keputusannya itu membuat timnya pontang-panting mempersiapkan kedatangannya dalam waktu singkat di tengah-tengah penutupan pemerintahan AS yang terjadi minggu lalu.
Dalam pidatonya, Trump mengatakan: “Kita tidak dapat melaksanakan perdagangan yang bebas dan terbuka bila beberapa negara mengeksploitasi sistem dan merugikan pihak lain.”
Sebelumnya, dalam wawancara eksklusif dengan CNBC International di Davos, Presiden AS itu mengatakan dolar AS akan semakin menguat dan pada akhirnya ia ingin dolar menjadi tetap kuat.
Pelemahan dolar yang tajam pada hari Rabu lalu menjadi topik bahasan seru di Davos setelah pernyataan mengejutkan muncul dari Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin soal dolar.
Steven Mnuchin
Mnuchin mengguncang pasar mata uang hari Rabu ketika menyatakan dolar yang terdepresiasi baik untuk AS. Dalam sebuah panel diskusi CNBC hari Kamis, Menteri Keuangan AS ini mengatakan pelemahan jangka pendek dolar tidak membuatnya khawatir.
“Dalam jangka panjang, kami secara fundamental percaya pada penguatan dolar,” tambahnya.
Emmanuel Macron
Dipuja-puji oleh berbagai kelompok bisnis, Presiden Perancis Emmanuel Macron berjanji untuk mereformasi negaranya dan Eropa melalui sebuah strategi jangka menengah untuk menciptakan kejelasan bagi investor.
“Mari kita jangan bersikap naif. Globalisasi sedang melalui sebuah krisis besar dan tantangan ini harus bersama-sama dihadapi oleh berbagai negara dan kelompok masyarakat untuk menemukan dan menjalankan solusinya,” kata Macron dalam pidatonya.
Angela Merkel
Saat ini Jerman sedang menghadapi permasalahan politik dan Eropa ingin masalah itu lekas selesai agar dapat memperkuat persatuan di antara negara benua tersebut.
Dalam pidatonya di Davos, Kanselir Jerman Angela Merkel mengakui Jerman sedang memiliki masalahnya sendiri.
“Jujur, negara yang saya wakili dan pimpin sedang menghadapi beberapa kesulitan. Dan polarisasi adalah salah satu hal yang kami lihat muncul lagi di negara kami setelah berpuluh-puluh tahun,” katanya.
Narendra Modi
Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara mengenai tren menentang globalisasi dan mendukung penutupan diri yang makin mengkhawatirkan.
“Kekuatan-kekuatan proteksionisme sedang bangkit melawan globalisasi. Keinginan mereka adalah tidak hanya menghindari globalisasi untuk diri mereka sendiri namun mereka juga ingin membalikkan arus yang terjadi saat ini,” ujarnya.
George Soros
Miliuner George Soros yakin AS sedang menghadapi perang nuklir dengan Korea Utara.
“Fakta terjadinya perang nuklir sangat menghebohkan sehingga kita mencoba mengabaikannya, namun hal itu [perang nuklir] nyata,” ujar Soros dalam pidatonya.
“Nyatanya, AS sedang menuju perang nuklir ketika menolak menerima fakta bahwa Korea Utara telah menjadi kekuatan nuklir.”
Lloyd Blankfein
Kebijakan-kebijakan yang diambil Presiden AS tengah jadi sasaran kritik berbagai pihak. Namun, tidak semua orang membenci arah kebijakan Trump.
“Lebih banyak hal yang saya sukai [dari kebijakan Trump] daripada yang tak saya suka. Dan hal-hal yang tidak saya sukai, sangat tidak saya sukai,” kata CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein dalam wawancara dengan CNBC International.
“Namun, saya tidak ingin bersikap hipokrit. Saya benar-benar senang terhadap apa yang telah ia lakukan terhadap perekonomian,” tambahnya.
Malala Yousafzai
Peraih Nobel termuda dan aktivis pendidikan ini mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan hak-hak perempuan terpenuhi adalah dengan cara mendidik anak-anak laki-laki.
“Pendidikan mengenai hak-hak perempuan bagi anak laki-laki sangatlah penting. Ketika kita membicarakan soal feminisme dan hak perempuan, kita berbicara kepada pria yang [berpikiran] dewasa. Kita harus mengajari anak laki-laki bagaimana menjadi seorang pria dewasa,” ujarnya di Davos.
Christine Lagarde
“Walaupun tanpa testosteron, kita bisa memproduksi energi yang positif dan membangun,” kata Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
Lagarde adalah satu dari tujuh perempuan yang memimpin WEF tahun ini. Hal itu menimbulkan pembicaraan mengenai hak-hak perempuan, termasuk kesetaraan di tempat kerja.
Ruth Porat
Chief financial officer perusahaan induk Google, Alphabet, ini menyampaikan satu pesan yang tegas dan jelas kepada para pebisnis kelas kakap di Davos: Dengarkan karyawan Anda.
“Ada satu hal yang kami lakukan di Alphabet, di Google, yang saya sarankan agar dilakukan oleh setiap perusahaan di tiap industri juga, yaitu rapat perusahaan kami di mana semua orang didorong untuk menanyakan pertanyaan apapun dan mereka [karyawan] melakukannya,” kata Porat.
(prm) Next Article Penasaran dengan Davos? Cek Dulu 7 Fakta Menarik Ini
Berbagai pernyataan menarik dan menggerakkan pasar dunia terlontar dalam forum yang dihadiri hampir seribu peserta tersebut. Mulai dari komentar-komentar soal perdagangan dunia dan penguatan dolar hingga hak-hak perempuan.
Berikut adalah beberapa di antaranya sebagaimana dirangkum dan dilansir dari CNBC International.
Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada penutupan acara tersebut adalah yang paling dinantikan tahun ini. Kehadirannya di WEF adalah yang pertama setelah Bill Clinton di tahun 2000.
Trump awalnya mengatakan tidak akan datang ke Davos. Namun, ia kemudian berubah pikiran dan keputusannya itu membuat timnya pontang-panting mempersiapkan kedatangannya dalam waktu singkat di tengah-tengah penutupan pemerintahan AS yang terjadi minggu lalu.
Dalam pidatonya, Trump mengatakan: “Kita tidak dapat melaksanakan perdagangan yang bebas dan terbuka bila beberapa negara mengeksploitasi sistem dan merugikan pihak lain.”
![]() |
Pelemahan dolar yang tajam pada hari Rabu lalu menjadi topik bahasan seru di Davos setelah pernyataan mengejutkan muncul dari Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin soal dolar.
Steven Mnuchin
![]() |
“Dalam jangka panjang, kami secara fundamental percaya pada penguatan dolar,” tambahnya.
Emmanuel Macron
Dipuja-puji oleh berbagai kelompok bisnis, Presiden Perancis Emmanuel Macron berjanji untuk mereformasi negaranya dan Eropa melalui sebuah strategi jangka menengah untuk menciptakan kejelasan bagi investor.
![]() |
Angela Merkel
Saat ini Jerman sedang menghadapi permasalahan politik dan Eropa ingin masalah itu lekas selesai agar dapat memperkuat persatuan di antara negara benua tersebut.
![]() |
“Jujur, negara yang saya wakili dan pimpin sedang menghadapi beberapa kesulitan. Dan polarisasi adalah salah satu hal yang kami lihat muncul lagi di negara kami setelah berpuluh-puluh tahun,” katanya.
Narendra Modi
Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara mengenai tren menentang globalisasi dan mendukung penutupan diri yang makin mengkhawatirkan.
![]() |
George Soros
Miliuner George Soros yakin AS sedang menghadapi perang nuklir dengan Korea Utara.
![]() |
“Nyatanya, AS sedang menuju perang nuklir ketika menolak menerima fakta bahwa Korea Utara telah menjadi kekuatan nuklir.”
Lloyd Blankfein
Kebijakan-kebijakan yang diambil Presiden AS tengah jadi sasaran kritik berbagai pihak. Namun, tidak semua orang membenci arah kebijakan Trump.
![]() |
“Namun, saya tidak ingin bersikap hipokrit. Saya benar-benar senang terhadap apa yang telah ia lakukan terhadap perekonomian,” tambahnya.
Malala Yousafzai
Peraih Nobel termuda dan aktivis pendidikan ini mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan hak-hak perempuan terpenuhi adalah dengan cara mendidik anak-anak laki-laki.
![]() |
Christine Lagarde
“Walaupun tanpa testosteron, kita bisa memproduksi energi yang positif dan membangun,” kata Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
![]() |
Ruth Porat
Chief financial officer perusahaan induk Google, Alphabet, ini menyampaikan satu pesan yang tegas dan jelas kepada para pebisnis kelas kakap di Davos: Dengarkan karyawan Anda.
![]() |
(prm) Next Article Penasaran dengan Davos? Cek Dulu 7 Fakta Menarik Ini
Most Popular