
Kecelakaan di Proyek Marak, Industri Keluarkan 3 Rekomendasi
Arys Aditya, CNBC Indonesia
25 January 2018 13:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang dan Industri memberikan tiga rekomendasi kepada Pemerintah untuk mengurangi insiden kecelakaan konstruksi dalam proyek-proyek infrastruktur.
Merujuk data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Kadin menyebut telah terjadi lebih dari 10 kecelakaan konstruksi dalam enam bulan terakhir. Belum lagi pada awal pekan ini, publik juga dikejutkan dengan box girderĀ atau beton Light Rapid Transit (LRT) di Pulogadung yang roboh.
Wakil Ketua Kadin bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa menyebutkan kelancaran pengerjaan konstruksi sangat berperan dalam pemenuhan target proyek infrastruktur yang ditetapkan oleh Pemerintah.
"Perusahaan kontraktor nasional semestinya memastikan agar pengawasan dan jaminan keselamatan kerja sesuai dengan standar," kata Erwin, dalam sebuah diskusi, Kamis (25/1/2018).
Per Desember 2017, Kadin mencatat tenaga ahli tersertifikasi di seluruh level di Indonesia baru mencapai 150.000 orang, dari posisi ideal 500.000-750.000 orang.
"Maraknya kejadian kecelakaan dalam proyek strategis nasional akhir-akhir ini sudah seharusnya membunyikan alarm bahaya bagi kelangsungan pekerjaan para kontraktor," ungkap Erwin.
Untuk itu, Erwin menyatakan Kadin memberikan tiga rekomendasi. Pertama, Kadin mendukung penuh upaya Pemerintah untuk membentuk Komite Nasional Keselamatan Konstruksi mulai pusat hingga daerah, dengan keanggotaan dari Pemerintah, Kadin dan ahli.
Kedua, Kadin meminta kepada pelaku usaha konstruksi agar menjadikan keselamatan kerja sebagai investasi, bukan beban usaha. Selain itu, Kadin meminta semua stakeholder dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan pekerja konstruksi.
Ketiga, Kadin meminta agar kontraktor BUMN dapat bersinergi dengan kontraktor swasta dan tetap mengutamakan aspek keselamatan kerja yang mumpuni dalam pelaksanaan proyek.
(dru) Next Article Warning Menhub, Kecelakaan Jalan Sering Timpa Usia Produktif
Merujuk data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Kadin menyebut telah terjadi lebih dari 10 kecelakaan konstruksi dalam enam bulan terakhir. Belum lagi pada awal pekan ini, publik juga dikejutkan dengan box girderĀ atau beton Light Rapid Transit (LRT) di Pulogadung yang roboh.
Wakil Ketua Kadin bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa menyebutkan kelancaran pengerjaan konstruksi sangat berperan dalam pemenuhan target proyek infrastruktur yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Per Desember 2017, Kadin mencatat tenaga ahli tersertifikasi di seluruh level di Indonesia baru mencapai 150.000 orang, dari posisi ideal 500.000-750.000 orang.
"Maraknya kejadian kecelakaan dalam proyek strategis nasional akhir-akhir ini sudah seharusnya membunyikan alarm bahaya bagi kelangsungan pekerjaan para kontraktor," ungkap Erwin.
Untuk itu, Erwin menyatakan Kadin memberikan tiga rekomendasi. Pertama, Kadin mendukung penuh upaya Pemerintah untuk membentuk Komite Nasional Keselamatan Konstruksi mulai pusat hingga daerah, dengan keanggotaan dari Pemerintah, Kadin dan ahli.
Kedua, Kadin meminta kepada pelaku usaha konstruksi agar menjadikan keselamatan kerja sebagai investasi, bukan beban usaha. Selain itu, Kadin meminta semua stakeholder dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan pekerja konstruksi.
Ketiga, Kadin meminta agar kontraktor BUMN dapat bersinergi dengan kontraktor swasta dan tetap mengutamakan aspek keselamatan kerja yang mumpuni dalam pelaksanaan proyek.
(dru) Next Article Warning Menhub, Kecelakaan Jalan Sering Timpa Usia Produktif
Most Popular