
Jokowi Ingin Proyek Tol Bakauheni Tuntas Sebelum Asian Games
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
21 January 2018 16:09

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan proyek jalan tol Bakauheni - Terbanggi besar dapat tuntas sebelum Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar segmen Pelabuhan Bakauheni Simpang Susun Bakauheni dan Simpang Susun Lematang – Simpang Susun Kotabaru di Lampung Selatan, Minggu (21/01/2018).
“Saya ingin mendorong agar dari Bakauheni sampai Palembang bisa diselesaikan sebelum Asian Games berjalan,” ucap Presiden dikutip dari siaran pers.
Presiden juga menuturkan jalan tol adalah contoh dari infrastruktur yang dapat meningkatkan daya saing suatu produk karena mempercepat proses pengiriman barang. “Kalau biaya transportasi mahal, logistik mahal, bagaimana produknya bisa murah? Transportasi bisa cepat artinya bisa lebih murah,” jelas Presiden.
Mengenai pembebasan tanah pada proyek jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar yang berjarak 140,9 kilometer dan merupakan jalan tol pertama di Provinsi Lampung, Presiden meminta agar kepala daerah dapat menuntaskan hal tersebut.
“Tadi saya tanya ke Gubernur apa bisa selesai masalah pembebasan lahan, ‘Insya Allah bisa’ jawab Gubernur. Janji itu saya tulis. Nanti kalau enggak selesai pembebasan lahan, saya cek tanggung jawabnya ada di siapa, jelas,” kata Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan daerah, serta BUMN yang telah bersinergi membangun jalan tol.
“Meskipun banyak sekali yang menyampaikan, hitung-hitungannya masih sangat kecil keuntungannya, IRR-nya masih kecil. Tapi saya sampaikan ini adalah kebutuhan yang tidak bisa kita tunda, kalau kita ingin menang dalam kompetisi, menang dalam persaingan dengan negara lain,” ucap Presiden.
Adapun setelah meresmikan jalan tol, Presiden meninjau pelaksanaan program padat karya tunai di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
Sebanyak 150 petani pekerja terlibat dalam Program Padat Karya Tunai yang akan membangun dan meningkatkan saluran irigasi tersier atau pemeliharaan saluran irigasi sekunder sepanjang 150 meter per lokasi.
“Yang dikerjakan adalah membangun irigasi dan juga seperti di tempat lain, pembayaran pekerjanya langsung dilakukan mingguan. Pembantu tukang Rp 80.000 ribu per hari dan tukangnya Rp 100.000 per hari,” kata Presiden.
Dengan ada program ini, Presiden mengharapkan adanya peningkatan daya beli masyarakat di desa tersebut. “Jadi kita harapkan dengan padat karya tunai ini, peredaran uang di desa meningkat dan konsumsi dan daya beli juga meningkat. Di seluruh Lampung ada 151 titik dimulai seperti ini,” ujarnya.
(ray/ray) Next Article Operator: Tax Holiday Paling Tepat untuk Turunkan Tarif Tol
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar segmen Pelabuhan Bakauheni Simpang Susun Bakauheni dan Simpang Susun Lematang – Simpang Susun Kotabaru di Lampung Selatan, Minggu (21/01/2018).
“Saya ingin mendorong agar dari Bakauheni sampai Palembang bisa diselesaikan sebelum Asian Games berjalan,” ucap Presiden dikutip dari siaran pers.
Mengenai pembebasan tanah pada proyek jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar yang berjarak 140,9 kilometer dan merupakan jalan tol pertama di Provinsi Lampung, Presiden meminta agar kepala daerah dapat menuntaskan hal tersebut.
“Tadi saya tanya ke Gubernur apa bisa selesai masalah pembebasan lahan, ‘Insya Allah bisa’ jawab Gubernur. Janji itu saya tulis. Nanti kalau enggak selesai pembebasan lahan, saya cek tanggung jawabnya ada di siapa, jelas,” kata Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan daerah, serta BUMN yang telah bersinergi membangun jalan tol.
“Meskipun banyak sekali yang menyampaikan, hitung-hitungannya masih sangat kecil keuntungannya, IRR-nya masih kecil. Tapi saya sampaikan ini adalah kebutuhan yang tidak bisa kita tunda, kalau kita ingin menang dalam kompetisi, menang dalam persaingan dengan negara lain,” ucap Presiden.
Adapun setelah meresmikan jalan tol, Presiden meninjau pelaksanaan program padat karya tunai di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
Sebanyak 150 petani pekerja terlibat dalam Program Padat Karya Tunai yang akan membangun dan meningkatkan saluran irigasi tersier atau pemeliharaan saluran irigasi sekunder sepanjang 150 meter per lokasi.
“Yang dikerjakan adalah membangun irigasi dan juga seperti di tempat lain, pembayaran pekerjanya langsung dilakukan mingguan. Pembantu tukang Rp 80.000 ribu per hari dan tukangnya Rp 100.000 per hari,” kata Presiden.
Dengan ada program ini, Presiden mengharapkan adanya peningkatan daya beli masyarakat di desa tersebut. “Jadi kita harapkan dengan padat karya tunai ini, peredaran uang di desa meningkat dan konsumsi dan daya beli juga meningkat. Di seluruh Lampung ada 151 titik dimulai seperti ini,” ujarnya.
(ray/ray) Next Article Operator: Tax Holiday Paling Tepat untuk Turunkan Tarif Tol
Most Popular