
Kredit Bank Tumbuh 8,35% pada Desember 2017
gita rossiana, CNBC Indonesia
18 January 2018 19:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit yang disalurkan perbankan hingga Desember 2017 sebesar Rp 4.782 triliun. Nilai tersebut bertumbuh 8,35% year on year (yoy).
Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga bertumbuh 9,35% yoy ke angka Rp 5.289 triliun.
“Pertumbuhan intermediasi perbankan juga diikuti dengan tren penurunan suku bunga. Sepanjang tahun 2017, suku bunga deposito turun sebesar 65 bps, dan suku bunga kredit turun sebesar 77 bps,” ujar dia pada saat acara Pertemuan Tahunan OJK dengan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Tidak hanya dari sisi intermediasi, rasio kecukupan modal (capital adequacy rasio/CAR) perbankan pada Desember 2017 tercatat sebesar 23,36%. Kuatnya permodalan perbankan ini juga diikuti dengan likuiditas yang memadai. Pada Desember 2017, rasio Alat Likuid per Non-Core Deposit (AL/NCD) perbankan tercatat sebesar 90,48%, di atas threshold sebesar 50%. Sementara excess reserve perbankan tercatat di kisaran Rp 626 triliun.
“Kondisi ini didukung tingkat risiko kredit yang terkendali dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross 2,59% dan NPL nett 1,11%,” ujar dia.
Kuatnya permodalan, ketersediaan likuiditas yang memadai, serta terkendalinya tingkat risiko memberikan landasan yang kuat bagi sektor jasa keuangan untuk lebih proaktif dalam menyediakan sumber pendanaan untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian domestik.
Berdasarkan capaian tersebut dan dengan target pertumbuhan ekonomi 5,4% pada 2018, OJK memperkirakan kredit dan Dana Pihak Ketiga perbankan berpotensi untuk tumbuh di kisaran 10%-12%.
Optimisme untuk memacu pertumbuhan turut diperlihatkan pula oleh pelaku industri jasa keuangan, sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2018, yang menargetkan ekspansi kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar 12,23% dan 11,16%.
“Kami yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4%. Hal ini didukung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas, maupun tingkat risiko yang terkendali,” kata dia.
(dru) Next Article Rincian Program OJK di 2018
Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga bertumbuh 9,35% yoy ke angka Rp 5.289 triliun.
“Pertumbuhan intermediasi perbankan juga diikuti dengan tren penurunan suku bunga. Sepanjang tahun 2017, suku bunga deposito turun sebesar 65 bps, dan suku bunga kredit turun sebesar 77 bps,” ujar dia pada saat acara Pertemuan Tahunan OJK dengan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
“Kondisi ini didukung tingkat risiko kredit yang terkendali dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross 2,59% dan NPL nett 1,11%,” ujar dia.
Kuatnya permodalan, ketersediaan likuiditas yang memadai, serta terkendalinya tingkat risiko memberikan landasan yang kuat bagi sektor jasa keuangan untuk lebih proaktif dalam menyediakan sumber pendanaan untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian domestik.
Berdasarkan capaian tersebut dan dengan target pertumbuhan ekonomi 5,4% pada 2018, OJK memperkirakan kredit dan Dana Pihak Ketiga perbankan berpotensi untuk tumbuh di kisaran 10%-12%.
Optimisme untuk memacu pertumbuhan turut diperlihatkan pula oleh pelaku industri jasa keuangan, sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2018, yang menargetkan ekspansi kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar 12,23% dan 11,16%.
“Kami yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4%. Hal ini didukung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas, maupun tingkat risiko yang terkendali,” kata dia.
(dru) Next Article Rincian Program OJK di 2018
Most Popular