
Perlu Adanya Perbaikan Data Beras Nasional
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
17 January 2018 16:09

Jakarta, CNBC Indonesia – Kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar tentang data beras yang beberapa hari terakhir ini memang menjadi sorotan karena dinilai tidak valid. JK menyebut rendahnya kredibilitas data beras membuat masalah yang ada kian menjadi rumit.
Data produksi beras yang karut-marut juga dinilai menjadi salah satu latar belakang sehingga Indonesia terpaksa impor sebanyak 500.000 ton beras pada akhir bulan ini.
Terkait dengan hal itu, Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis data sektor komoditas beras yang dirilis oleh Kementerian Pertanian.
Berdasarkan data estimasi ketersediaan dan cadangan beras yang dirilis Kementan untuk Januari – Februari 2018, tercatat stok beras surplus 0,33 juta ton (Januari 2018) dan 4,97 juta ton (Maret 2018). Sebagai tambahan, dapat diindikasi bahwa Kementan menggunakan asumsi rasio gabah ke beras sebesar 0,6274%.
Dengan asumsi rasio gabah ke beras tersebut, Tim Riset CNBC menghitung seberapa besar estimasi surplus beras tahun 2017. Konsumsi beras dihitung dengan menggunakan perkiraan data konsumsi beras/kapita yang dirilis Kementan dan jumlah penduduk yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS), untuk periode 2017.
Dapat dilihat pada tabel di atas, apabila menggunakan perkiraan data luas panen dan produksi padi yang dipublikasikan Kementan dalam buku Statistik Pertanian 2017, sebenarnya Indonesia membukukan surplus beras lebih dari 21 juta ton pada 2017.
Hal ini jelas mengindikasikan adanya overestimasi data produksi dan ketersediaan beras, mengingat awal tahun ini pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras 500.000 ton akibat alasan kurangnya ketersediaan beras.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ray/ray) Next Article Bulog Minta Masyarakat Tenang: Beras Aman Hingga Akhir Tahun
Data produksi beras yang karut-marut juga dinilai menjadi salah satu latar belakang sehingga Indonesia terpaksa impor sebanyak 500.000 ton beras pada akhir bulan ini.
Terkait dengan hal itu, Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis data sektor komoditas beras yang dirilis oleh Kementerian Pertanian.
Dengan asumsi rasio gabah ke beras tersebut, Tim Riset CNBC menghitung seberapa besar estimasi surplus beras tahun 2017. Konsumsi beras dihitung dengan menggunakan perkiraan data konsumsi beras/kapita yang dirilis Kementan dan jumlah penduduk yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS), untuk periode 2017.
![]() |
Hal ini jelas mengindikasikan adanya overestimasi data produksi dan ketersediaan beras, mengingat awal tahun ini pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras 500.000 ton akibat alasan kurangnya ketersediaan beras.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ray/ray) Next Article Bulog Minta Masyarakat Tenang: Beras Aman Hingga Akhir Tahun
Most Popular