
Soal Cantrang: JK Janji Solusi, Susi Bilang Persoalan Bangsa
Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 January 2018 19:55

Jakarta, CNBC Indonesia — Wakil Presiden Jusuf Kalla menjanjikan kemelut pelarangan alat tangkap cantrang akan tuntas dalam pertemuan antara Pemerintah, pemerintah daerah dan nelayan di Istana Kepresidenan besok, Rabu (17/1).
Dalam konferensi pers di kantornya, Wapres JK mengungkapkan instruksi Presiden Joko Widodo jelas meminta peningkatan produksi dan ekspor hasil laut.
Namun demikian, dia tidak berjanji apakah alat tangkap cantrang dapat diizinkan lagi. “Jadi kita lihat besok kebijakannya mungkin bagaimana pembicaraannya besok setelah tokoh-tokoh nelayan itu bertemu dengan presiden,” katanya, Selasa (16/1).
Sebelumnya, Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo bertatap muka dengan 16 nelayan yang merupakan perwakilan nelayan Jawa Tengah yang berasal dari Tegal, Batang, Pati dan Rembang.
Pada pertemuan itu, para nelayan mengusulkan agar pemerintah melakukan uji petik yang melibatkan para ahli guna membuktikan apakah cantrang ini merusak lingkungan atau tidak. Selain itu, para nelayan minta penggunaan cantrang dilegalkan selama uji petik dilakukan.
Menanggapi hal ini, Presiden memahami apa yang disampaikan nelayan dalam pertemuan tersebut serta sangat memperhatikan kesejahteraan para nelayan.
“Nanti hari Rabu (17/1), intinya tadi kita sudah bertemu, sudah sama-sama ketemu solusinya. Hanya nanti lebih didetailkan lagi di Jakarta,” tutur Presiden, seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (16/1).
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah dan nelayan terus berupaya mencari solusi dari pelarangan penggunaan cantrang.
“Kita carikan solusi agar nelayan ini juga bisa melaut dengan baik. Tapi juga dari sisi penggunaan alat-alat yang berdampak tidak baik bagi lingkungan itu juga tidak (merusak),” kata Presiden.
Adapun, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastui kembali melemparkan komentar melalui cuitan di Twitter. Dalam cuitannya, dia mengunggah sebuan pesan yang ia terima.
Dalam pesan tersebut, pengirim bernama Adi mengaku akan kembali membeli kapal cantrang apabila rumor pencabutan larangan benar. “Hal yang sangat tidak terpuji. Dan inilah persoalan bangsa kita,” respons Susi dalam tweetnya.
(roy) Next Article Menko Luhut: Susi Jangan Macam-macam Lah
Dalam konferensi pers di kantornya, Wapres JK mengungkapkan instruksi Presiden Joko Widodo jelas meminta peningkatan produksi dan ekspor hasil laut.
Namun demikian, dia tidak berjanji apakah alat tangkap cantrang dapat diizinkan lagi. “Jadi kita lihat besok kebijakannya mungkin bagaimana pembicaraannya besok setelah tokoh-tokoh nelayan itu bertemu dengan presiden,” katanya, Selasa (16/1).
Pada pertemuan itu, para nelayan mengusulkan agar pemerintah melakukan uji petik yang melibatkan para ahli guna membuktikan apakah cantrang ini merusak lingkungan atau tidak. Selain itu, para nelayan minta penggunaan cantrang dilegalkan selama uji petik dilakukan.
Menanggapi hal ini, Presiden memahami apa yang disampaikan nelayan dalam pertemuan tersebut serta sangat memperhatikan kesejahteraan para nelayan.
“Nanti hari Rabu (17/1), intinya tadi kita sudah bertemu, sudah sama-sama ketemu solusinya. Hanya nanti lebih didetailkan lagi di Jakarta,” tutur Presiden, seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (16/1).
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah dan nelayan terus berupaya mencari solusi dari pelarangan penggunaan cantrang.
“Kita carikan solusi agar nelayan ini juga bisa melaut dengan baik. Tapi juga dari sisi penggunaan alat-alat yang berdampak tidak baik bagi lingkungan itu juga tidak (merusak),” kata Presiden.
Adapun, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastui kembali melemparkan komentar melalui cuitan di Twitter. Dalam cuitannya, dia mengunggah sebuan pesan yang ia terima.
Dalam pesan tersebut, pengirim bernama Adi mengaku akan kembali membeli kapal cantrang apabila rumor pencabutan larangan benar. “Hal yang sangat tidak terpuji. Dan inilah persoalan bangsa kita,” respons Susi dalam tweetnya.
(roy) Next Article Menko Luhut: Susi Jangan Macam-macam Lah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular