Impor Barang Konsumsi Cetak Rekor Tertinggi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 January 2018 16:03
Impor barang konsumsi menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan impor hingga 17,83% pada Desember 2017.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mencatatkan defisit sebesar US$ 27 juta pada Desember 2017. Ini merupakan defisit kedua yang sejak Desember 2015. Ekspor tercatat naik 6,93% YoY, sementara impor melonjak 17,83% YoY.

Dari sisi nilai nominal, ekspor Desember 2017 adalah US$ 14,79 miliar sementara impor US$ 15,06 miliar. Tingginya impor barang konsumsi merupakan salah satu penyebab melonjaknya nilai impor.

Pada bulan lalu, impor barang konsumsi tercatat sebesar US$ 1,37 miliar, yang merupakan capaian tertinggi sepanjang masa dan naik 5,1% YoY. Makanan dan minuman untuk rumah tangga mendominasi impor barang konsumsi, disusul bahan bakar dan pelumas, mobil penumpang, serta alat angkutan bukan untuk industri.

BPS


Kuatnya impor barang konsumsi dapat menjadi sinyal pulihnya daya beli masyarakat, setelah sepanjang 2017 tertekan menyusul pencabutan subsidi listrik daya 900VA yang menyasar 18,7 juta rumah tangga kelas menengah-bawah. Terlepas dari tekanan daya beli, optimisme masyarakat terhadap perekonomian domestik tetap tinggi, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang terus naik sepanjang 2017.


BI



Tim Riset CNBC Indonesia

(aji/aji) Next Article Impor Januari US$ 18,23 M, Neraca Dagang Surplus US$ 930 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular