Neraca Perdagangan RI Desember 2017 Defisit US$ 27 Juta

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 January 2018 12:37
Neraca perdangan RI pada Desember 2017 defisit.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor di Desember 2017 sebesar US$ 14,79 miliar atau naik 6,93% (year on year). Sedangkan nilai impor Desember 2017 tercatat US$ 15,06 miliar, atau tumbuh 17,83% (year on year). Sehingga, defisit perdagangan pada bulan itu tercatat US$ 27 juta.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPS, Suhariyanto saat Konferensi Pers Ekspor-Impor di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/1/2018).

“Ini menggembirakan, karena ekspor kita bergerak. Kalau impor Desember secara year on year naik cukup tinggi,” kata Suhariyanto.

Merinci lebih lanjut menurut sektor, ekspor Desember ditopang oleh industri pengolahan senilai US$ 10,33 miliar, serta ekspor pertambangan dan lainnya senilai US$ 2,68 miliar. Adapun ekspor migas dan pertanian, masing-masing senilai US$ 1,51 miliar dan US$ 28 juta.

Sementara dari sisi impor menurut sektor, ditopang melalui impor bahan baku dan penolong senilai US$ 10,99 miliar, ekspor barang modal sebesar US$ 2,70 miliar, dan terakhir impor barang konsumsi sebesar US$ 1,37 miliar.

Suhariyanto juga menyampaikan neraca perdagangan (trade balance) Desember 2017 terjadi defisit sebesar US$ 27 juta. Sedangkan untuk keseluruhan tahun 2017, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 11,84 miliar.

“Defisit ini dipicu surplus non migas, tetapi terkoreksi. Kita harus hati-hati, karena harga minyak terus mengalami kenaikan,” jelasnya.
(ray/ray) Next Article Top! Defisit Neraca Dagang di 2019 Turun Drastis ke US$ 3,2 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular