Minyak US$ 70/Barel, Premium dan Solar Dijual Rugi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 January 2018 14:18
]Kenaikan harga minyak tentu akan mempengaruhi harga produk turunannya, seperti bahan bakar minyak (BBM).
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Harga minyak masih bertahan di level tinggi, bahkan sempat menyentuh US$ 70/barel yang merupakan titik tertinggi dalam tiga tahun. Kenaikan harga minyak tentu akan mempengaruhi harga produk turunannya, seperti bahan bakar minyak (BBM). 

Saat ini, jenis BBM dan harganya yang dijual Pertamina adalah:
- Premium Rp 6.550/liter.
- Pertalite Rp 7.500/liter.
- Pertamax Rp 8.400/liter.
- Pertamax Turbo Rp 9.350/liter.
- Dexlite Rp 7.300/liter.
- Pertamina Dex Rp 8.800/liter.
- Solar Rp 5.150/liter.
- Pertamax Racing Rp 42.000/liter.

Penentuan harga jual BBM diatur dalam Peraturan Presiden No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Untuk harga jual bensin Premium, faktor yang menentukan harga jual adalah Harga Indeks Pasar (HIP), alpha, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PPKB), dan biaya tambahan distribusi.

HIP ditentukan dari Mean of Platts Oil Singapore (MoPS) Mogas dikali konstanta 98.42%. Kemudian alpha yang terdiri dari margin, biaya penyimpanan, biaya distribusi, dan biaya perolehan kilang ditentukan oleh Menteri ESDM.

HIP ditambah alpha adalah harga dasar BBM jenis bensin minimal premium. Ditambah baya tambahan distribusi (2% dari harga dasar), PPKB (5% dari harga dasar), dan PPN (10% dari harga dasar), maka itulah harga BBM yang ditetapkan.

Sementara untuk solar, formulanya adalah harga dasar ditambah PPN dan PPKB. Harga dasar solar ditentukan oleh HIP yang didapat dari nilai MoPS Gas Oil 0,25 Sulfur dikali konstanta 99,65%. Kemudian ditambah alpha yang ditetapkan Menteri ESDM. Tarif PPKB dan PPN solar juga sama dengan premium.

Namun untuk solar, pemerintah masih menyediakan subsidi harga Rp 500/liter. Oleh karena itu, harga jual eceran ke konsumen adalah harga dasar ditambah PPKB dan PPN dikurangi Rp 500.

Lantas bagaimana bila harga minyak dunia naik ke level US$ 70/barel? Mengutip perhitungan di situs BPH Migas, Premium seharusnya dijual di harga Rp 8.954/liter sementara solar Rp 9.088/liter dengan asumsi kurs Rp 13.362/USD, seperti kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini.

Dengan situsi ini, maka Pertamina harus menalangi Rp 2.404/liter untuk Premium dan Rp 3.938/liter untuk solar. Biasanya kekurangan ini dibayar oleh pemerintah melalui skema carry over (dibayarkan di belakang). Namun jumlahnya harus menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Berikut perkembangan kurang bayar subsidi BBM dan LPG:

Minyak US$ 70/Barel, Premium dan Solar Dijual Rugi


(aji/wed) Next Article Benarkah Menahan Harga BBM Tak Bantu Orang Miskin?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular