
Tingginya Harga Gabah Picu Beras Mahal
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
10 January 2018 10:36

- Harga gabah saat ini berkisar Rp 6.200 per kg hingga Rp 6.800 per kg sehingga beras dinilai tidak mungkin dijual sesuai HET yakni Rp 9.450 per kg
- Pengusaha meminta agar harga gabah diturunkan guna mengendalikan harga beras
Jakarta, CNBC Indonesia – Tingginya harga gabah sejak Desember 2017 dinilai menjadi salah satu penyebab kenaikan harga beras dalam sebulan terakhir.
Direktur Utama PT Tjipinang Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan harga gabah saat ini mencapai Rp 6.800 per kilogram (kg).
Dengan harga gabah itu, Arief menuturkan harga beras tidak mungkin dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 9.450 per kg yang ditetapkan per 1 September 2017.
Tjipinang Food Station adalah BUMD DKI Jakarta yang mengelola pasar induk beras Cipinang. Adapun pasar induk Cipinang kerap menjadi rujukan informasi pangan di kawasan Asia Tenggara.
Arief mengatakan kenaikan harga gabah terjadi sejak Desember 2018 hingga bulan ini.
Di samping itu, lanjut dia, perlu juga melakukan peninjauan kembali terkait masalah distribusi beras dari hulu hingga hilir agar ditemukan penyebab naiknya harga beras.
"Padahal biaya produksi petani kan sebenarnya sama segitu-segitu aja. Nah kenapa harga gabahnya tinggi. Sekarang supaya harga gabah turun kembali butuh upaya apa. Ini kan di hulu ya, sementara kita kendalikan inflasi dengan operasi pasar di hilir," ujar Arief.
Seperti diketahui, harga beras naik tinggi dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga beras di Jakarta pada 9 Januari 2018 tercatat mencapai Rp 13.500 per kg atauh jauh di atas HET.
(ray) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular