
Bulog: Stok Beras 950.000 ton Cukup Hingga Panen Raya
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
09 January 2018 13:09

- Naiknya harga beras dalam sebulan terakhir diklaim karena cuaca buruk yang menyebabkan produksi terganggu
- Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan Polri terus memantau dan mengawasai agar tidak ada penimbunan beras
Jakarta, CNBC Indonesia – Stok beras Bulog diyakini aman untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga hingga empat bulan ke depan atau saat panen raya.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan stok yang tersedia saat ini sebanyak 950.000 ton termasuk cadangan beras pemerintah (CBO) sekitar 250.000 ton.
“Stok sedikit di bawah 1 juta ton. Kami optimalkan untuk penetrasi pasar. Kalau harganya tidak kunjung turun juga, kami tambah volume yang disalurkan per hari,” jelasnya.
Sementara, harga beras nasional rata-rata per 8 Januari 2018 sesuai dengan rilis Bank Indonesia dijual dengan harga Rp 12.000 per kg.
Djarot mengatakan penyebab harga beras naik dalam sebulan terakhir lebih dikarenakan cuaca buruk yang membuat produksi terganggu.
Menurut dia, tidak ada faktor spekulasi yang menyebabkan naiknya harga beras.
"Jadi kalau saya memang tidak punya analisa detail kesana. Kan ada Satgas Pangan, berdasarkan pantauan beliau tidak ada faktor spekulasi yang mendistorsi harga. Berarti murni hukum demand dan supply, bisa saja distribusi suplainya dipengaruhi cuaca buruk kemarin.”
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga tidak menutupi fakta kenaikan harga beras disebabkan pasokan ke pasaran yang turun.
"Suplainya memang turun, yang penting sekarang kita sediakan saja dulu daripada susah mikir. Apapun ceritanya lebih baik kita penetrate pasar dulu daripada kita mengusut kemudian meneliti, udah kepanjangan. Sama kita bilang ke pedagang, anda mesti jualan beras medium ini," kata Enggar kepada wartawan dalam kesempatan yang sama.
Terkait dugaan adanya penimbunan, Enggar menampik dugaan tersebut. Dia menyebut adanya pemantauan yang dilakukan Satgas Pangan Polri membuat para pengusaha nakal tidak berani melakukan hal tersebut.
"Yang berani nimbun ketauan karena polisi memiliki data yang sangat lengkap dengan pola seperti ini dan ada perintah Kapolri melalui Kasatgas Pangan untuk melakukan pemantauan, jadi ketahuan siapa bandar berasnya. Kalau ada satu dua dia berani umpetin awas aja," tambah Enggar.
(ray) Next Article Beras Bulog Dijual Rp 9.300/kg
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular