5 Red Flag Dalam Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Sering Diabaikan

Dany Gibran, CNBC Indonesia
Selasa, 23/12/2025 15:42 WIB
Foto: Ilustrasi pertengkaran pasangan. (Dok. Freepik)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah keuangan kerap menjadi sumber konflik tersembunyi dalam rumah tangga. Bukan semata soal besar kecilnya penghasilan, tetapi menyangkut kebiasaan, transparansi, serta cara pasangan mengambil keputusan finansial bersama. Tanpa disadari, pola keuangan yang tidak sehat bisa menjadi sinyal awal hubungan yang sedang tidak baik-baik saja.

Berbagai panduan hubungan dan keuangan menyebutkan bahwa mengenali tanda peringatan sejak dini dapat membantu pasangan mencegah konflik yang lebih besar di kemudian hari. Berikut 5 red flag dalam mengatur keuangan rumah tangga yang patut diwaspadai.

1. Pola Pengeluaran yang Sulit Dikendalikan

Salah satu red flag paling umum dalam keuangan rumah tangga adalah kebiasaan belanja tanpa perencanaan yang jelas. Masalahnya bukan sekadar sesekali kehabisan uang di akhir bulan, melainkan kondisi yang terus berulang, seperti saldo rekening cepat menipis, kartu kredit hampir selalu menyentuh batas limit, atau tagihan rutin sering tertunda.


Pola ini menunjukkan adanya persoalan mendasar dalam pengelolaan keuangan. Jika dibiarkan, tekanan finansial bisa memicu stres berkepanjangan dan secara perlahan mengganggu komunikasi serta keharmonisan rumah tangga.

2. Menghindari Pembicaraan soal Uang

Banyak pasangan merasa canggung membahas uang, terutama di awal pernikahan. Namun, ketika hubungan sudah berjalan dan topik keuangan terus dihindari, kondisi ini layak menjadi perhatian serius.

Padahal, banyak keputusan penting dalam rumah tangga-mulai dari memilih tempat tinggal, menentukan arah karier, hingga merencanakan pendidikan anak-sangat bergantung pada kondisi finansial. Tanpa keterbukaan mengenai kebiasaan belanja, utang, dan tujuan keuangan, pasangan berisiko memiliki ekspektasi yang tidak sejalan.

3. Tidak Pernah Ada Waktu Khusus Membahas Keuangan

Dalam rumah tangga yang sehat, evaluasi rutin tidak hanya membahas perasaan, tetapi juga kondisi keuangan. Jika pasangan selalu menunda pembicaraan ini atau bersikap defensif setiap kali uang dibahas, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah yang belum terselesaikan.

Padahal, meluangkan waktu khusus untuk berdiskusi soal keuangan dapat mencegah persoalan kecil berkembang menjadi konflik besar. Momen ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyusun rencana bersama, seperti menabung, mengatur pengeluaran bulanan, atau merencanakan liburan sederhana.

4. Kebiasaan Menyembunyikan Pengeluaran

Red flag lain dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah kebiasaan menyembunyikan pengeluaran. Contohnya, melakukan pembelian besar tanpa sepengetahuan pasangan, menyimpan bukti transaksi, atau tidak jujur mengenai jumlah utang yang dimiliki.

Masalah ini bukan hanya soal uang, tetapi juga soal kepercayaan. Jika dibiarkan, kebiasaan merahasiakan kondisi finansial dapat merusak perencanaan keuangan bersama dan menciptakan jarak emosional dalam hubungan.

5. Utang Pasangan Mulai Membahayakan Tabungan Bersama

Membantu pasangan yang sedang kesulitan finansial merupakan hal yang wajar dalam rumah tangga. Namun, situasi berubah menjadi red flag ketika bantuan tersebut justru menggerus tabungan bersama.

Keterlibatan dalam utang bersama-seperti menjadi penjamin pinjaman, berbagi kartu kredit, atau mengambil kredit atas nama bersama-memiliki konsekuensi serius. Jika salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya, dampaknya harus ditanggung bersama dan bisa berimbas pada kesehatan mental maupun stabilitas rumah tangga.

Mengapa Masalah Keuangan Sangat Penting dalam Rumah Tangga?

Keuangan bukan sekadar soal jumlah uang yang dimiliki, melainkan cerminan nilai, kebiasaan, dan prioritas hidup seseorang. Ketidakseimbangan dalam mengatur keuangan rumah tangga sering kali menunjukkan perbedaan cara pandang yang lebih mendasar.

Keterbukaan dan komunikasi yang sehat soal keuangan dapat membangun rasa aman serta kepercayaan antar pasangan. Sebaliknya, konflik finansial yang dibiarkan berlarut-larut kerap menjadi pemicu utama retaknya hubungan, baik dalam masa awal pernikahan maupun setelah bertahun-tahun bersama.


(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Ini Cara Baru Pakai QRIS