MARKET DATA

Mengenal Apa Itu Ethereum? Simak Lengkapnya

Elga Nurmutia,  CNBC Indonesia
18 December 2025 16:35
Pluang
Foto: dok Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Ethereum menjadi salah satu inovasi paling penting dalam sejarah aset kripto dan teknologi blockchain. Kini, Ethereum tidak hanya berfungsi sebagai mata uang digital, melainkan juga berkembang menjadi fondasi utama Web3, mendukung smart contract, aplikasi terdesentralisasi (dApps), DeFi, NFT, DAO, hingga tokenisasi aset dunia nyata.

Asal tahu saja, Ethereum menggunakan Ether (ETH) sebagai aset kripto native. ETH berperan sebagai bahan bakar jaringan (gas fee), aset staking, serta instrumen investasi dan trading.

Fase penting dijalani oleh Ethereum pada periode 2025-2026. Sejumlah peningkatan besar mulai dari The Merge, Dencun, Pectra, hingga Fusaka, menunjukkan komitmen Ethereum untuk terus meningkatkan skalabilitas, efisiensi biaya, dan desentralisasi. Hal inilah yang membuat Ethereum tetap relevan bagi investor ritel maupun institusi.

Bagi pengguna Indonesia, Ethereum dapat dibeli dan ditradingkan secara aman melalui Pluang, sebuah aplikasi crypto legal yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta memiliki sertifikasi keamanan ISO/IEC 27001.

Lalu, apa itu Ethereum?

Ethereum adalah blockchain open-source dan terdesentralisasi yang dirancang untuk menjalankan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) tanpa perantara.

Jika Bitcoin diciptakan terutama sebagai sistem pembayaran dan penyimpan nilai, maka Ethereum dikembangkan sebagai platform komputasi global berbasis blockchain.

Secara sederhana:

Ethereum = Blockchain + Smart Contract + Ether (ETH)

Ethereum memungkinkan siapa pun-developer, startup, hingga institusi besar-untuk membangun aplikasi keuangan, game, NFT, dan sistem organisasi digital secara transparan dan tanpa pihak pusat.

Apa itu Ether (ETH)?

Ether (ETH) adalah aset kripto asli di jaringan Ethereum. ETH digunakan untuk:

● Membayar gas fee (biaya transaksi dan eksekusi smart contract)

● Staking untuk menjadi validator jaringan

● Alat tukar dalam ekosistem DeFi

● Aset investasi dan trading

Penting dipahami: Ethereum adalah platform, sedangkanETH adalah mata uangnya.

Keunggulan Ethereum Ketimbang Blockchain Lain

Ethereum tetap menjadi pemimpin pasar Web3 karena beberapa keunggulan utama:

1. Ekosistem Terbesar di Dunia Crypto

Ethereum memiliki:

● Jumlah developer terbanyak

● Ribuan dApps aktif

● Dominasi proyek DeFi dan NFT

Mayoritas inovasi Web3 pertama kali lahir di Ethereum.

2. Smart Contract yang Fleksibel

Ethereum memungkinkan kontrak digital berjalan otomatis tanpa pihak ketiga, membuka peluang:

● Keuangan tanpa bank (DeFi)

● Marketplace NFT

● Sistem voting DAO

3. Keamanan Tinggi & Teruji Waktu

Sejak diluncurkan tahun 2015, Ethereum terbukti stabil dengan ribuan node dan validator global.

4. Proof of Stake (PoS)

Sejak The Merge (2022), Ethereum beralih ke PoS dan berhasil:

● Mengurangi konsumsi energi >99%

● Meningkatkan keamanan jaringan

● Mendukung staking ETH

5. Adopsi Institusional

Ethereum kini digunakan oleh:

● Perusahaan teknologi

● Lembaga keuangan

● Produk ETF Ethereum Spot

Kekurangan Ethereum yang Perlu Diketahui

Meski unggul, Ethereum tetap memiliki tantangan:

● Biaya transaksi bisa mahal saat jaringan padat

● Skalabilitas terbatas di layer utama

● Kompleksitas teknis untuk pemula

● Persaingan ketat dari blockchain alternatif

● Risiko regulasi di beberapa negara

Namun, sebagian besar masalah ini diatasi melalui Layer 2 dan upgrade jaringan.

Sejarah & Perkembangan Ethereum

Ethereum berkembang melalui fase penting:

● 2015 - Ethereum Mainnet diluncurkan

● 2017 - Ledakan ICO berbasis ERC-20

● 2020 - DeFi Summer (Uniswap, Aave, Compound)

● 2021 - NFT booming (CryptoPunks, BAYC)

● 2022 - The Merge (PoW → PoS)

● 2024 - Spot ETH ETF disetujui di AS

● 2024 - Dencun Upgrade (EIP-4844)

● 2025 - Pectra Upgrade (skalabilitas & staking)

● 2025 - Fusuka Upgrade

Upgrade Fusaka Ethereum: Tonggak Baru di 2025

Apa Itu Fusaka Ethereum?

Fusaka adalah upgrade besar Ethereum yang dijadwalkan aktif di mainnet pada 3 Desember 2025. Upgrade ini menjadi pembaruan besar kedua setelah Pectra (Mei 2025) dan merupakan bagian penting dari roadmap jangka panjang Ethereum.

Fusaka dirancang untuk:

● Meningkatkan kapasitas jaringan

● Menurunkan biaya transaksi Layer 2

● Mengurangi beban validator

● Memperkuat fondasi teknis Ethereum untuk adopsi global

Secara arsitektur, Fusaka merupakan kombinasi:

● Fulu → consensus layer

● Osaka → execution layer

Pendekatan ini mengikuti tradisi Ethereum dalam menggabungkan tema astronomi dan kota Devcon.

Fusaka bukan sekadar upgrade teknis, tetapi fondasi skalabilitas jangka panjang Ethereum. Dengan PeerDAS dan ekspansi blobs, Ethereum:

● Mampu mendukung ratusan ribu transaksi per detik melalui Layer 2

● Tetap menjaga keamanan dan desentralisasi

● Menjadi lebih menarik bagi institusi global

Upgrade ini mempertegas posisi Ethereum sebagai jaringan settlement global untuk ekonomi digital.

Bagaimana cara kerja Ethereum?

Ethereum bekerja sebagai buku besar digital terdesentralisasi:

1. Transaksi dikirim ke jaringan

2. Masuk ke mempool

3. Validator PoS memverifikasi transaksi

4. Transaksi dimasukkan ke blok baru

5. Blok ditambahkan ke blockchain

Konsensus Proof of Stake (PoS)

● Validator dipilih berdasarkan ETH yang di-stake

● Validator jujur mendapat reward

● Validator curang terkena penalti (slashing)

Model ini membuat Ethereum lebih efisien dan ramah lingkungan.

Apakah Suplai Ethereum Terbatas?

Berbeda dengan Bitcoin:

● Bitcoin: maksimal 21 juta BTC

● Ethereum: tidak memiliki batas suplai maksimum

Namun, sejak EIP-1559, sebagian ETH dibakar (burn) setiap transaksi, sehingga:

● Suplai ETH lebih terkendali

● Berpotensi deflasi saat aktivitas tinggi

Fungsi Ethereum dalam Kehidupan Nyata

Ethereum digunakan secara nyata dalam berbagai sektor:

● DeFi: lending, DEX, staking

● NFT: seni digital & gaming

● Stablecoin: USDC, DAI

● DAO: organisasi berbasis komunitas

● Tokenisasi aset dunia nyata

Apa Perbedaan antara Ethereum dan Bitcoin?

Aspek

Bitcoin (BTC)

Ethereum (ETH)

Tujuan Utama

Diciptakan (2009) sebagai mata uang digital pertama. Fokus utama: store of value (penyimpan nilai) dan sistem pembayaran peer-to-peer (tanpa perantara).

Diluncurkan (2015) sebagai platform smart contract. Bertujuan untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi (DeFi, NFT, DAO, dll.).

Fungsi Blockchain

Hanya mencatat transaksi keuangan (kirim/terima BTC).

Mampu mengeksekusi program (smart contract), membuatnya lebih fleksibel untuk beragam aplikasi.

Mekanisme & Teknologi

Total suplai terbatas (maksimal 21 juta koin). Mekanisme konsensus awalnya adalah Proof of Work (PoW).

Tidak memiliki batas suplai yang ketat. Menggunakan Proof of Stake (PoS) yang lebih hemat energi.

Nilai & Penggunaan

Dipandang sebagai "emas digital" atau aset lindung nilai.

Berfungsi sebagai utility token (token utilitas) untuk membayar biaya transaksi (gas fee), staking validator, dan juga aset investasi.

Beli Ethereum Di Pluang

Pluang tidak hanya sekadar aplikasi crypto, tetapi ekosistem trading yang komprehensif. Lewat satu platform, pengguna dapat mengakses 1.000+ produk trading, mulai dari crypto, saham & ETF Amerika Serikat (AS), emas, reksa dana, crypto futures, options saham AS dan saham Indonesia (soon), dengan struktur biaya yang kompetitif.

● Akses 620+ Aset Crypto populer seperti BTC, ETH, SOL, PEPE, WIF, dan altcoin lainnya dengan pair IDR ataupun USD/USDT

● Pelopor Saham AS & ETF: akses ke 650 saham dan ETF populer, termasuk Google, Apple, dan Microsoft.

● Perdagangan 24 jam (Senin-Sabtu) untuk Saham AS & ETF-yang pertama di Indonesia.

● Rating 4,8 di Google Play Store.

● Leverage hingga 4× untuk saham AS & ETF.

● USD Yield hingga 3.88%.

● Options: 650+ underlying, 10 strike, expiry hingga 1 tahun, termasuk 0DTE.

● Pro Features: advanced order, take profit, dan stop loss, plus akses web trading berbasis TradingView gratis untuk analisis teknikal yang lebih presisi.

● Keamanan berlapis & ISO/IEC 27001

● Diawasi OJK, memberikan kepastian hukum

Masa Depan Ethereum

Ethereum diproyeksikan tetap menjadi tulang punggung Web3 dengan:

● Upgrade Pectra (2025)

● Adopsi institusi lewat ETF

● Pertumbuhan DeFi & tokenisasi aset

● Layer 2 semakin matang

Beberapa proyeksi bahkan memperkirakan ETH mencapai USD 7.500+ dalam beberapa tahun ke depan, meski tetap disertai risiko pasar (Standard Chartered).

Hal yang dapat diperhatikan:

Ethereum adalah blockchain fundamental untuk Web3 (seperti smart contract, dApps, DeFi, NFT, dan tokenisasi aset). Fleksibilitas dan dukungan komunitasnya menjadikan Ethereum inovasi crypto signifikan. Investor pemula perlu memahami dasarnya dan menerapkan manajemen risiko. Pluang, aplikasi yang diawasi OJK dan Bappebti, menawarkan platform aman untuk investasi Ethereum.

(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Tahu Apa Itu Ethereum? Simak Selengkapnya Disini


Most Popular
Features