
Soal Nafkah, Mamah Dedeh: Suami Punya Orangtua, Jangan Songong!

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu suami menafkahi orangtua yang sempat dikaitkan dengan pernyataan Ria Ricis akhirnya dibahas di ceramah Mamah Dedeh. Pendakwah berdarah Sunda ini pun memberikan komentar mengenai prioritas nafkah suami saat ekonomi keluarga sedang sulit.
"Penyebab hancurnya rumah tangga, suami tidak jujur soal keuangan, lebih loyal ke orang lain daripada istrinya, dan sembunyi-sembunyi memberi uang pada orang tuanya," tulis Ria Ricis di media sosial, seperti dikutip InsertLive.
Menurut Ria Ricis, Teuku Ryan dinilai selalu mengutamakan dan membela orang tua dan keluarganya, ketimbang sang istri dan anaknya.
Dalam ceramahnya, Mamah Dedeh pun mengatakan, "kepada orang tua diperintahkan harus bakti, sama istri wajib pula Anda ngurusin, pertanyaannya siapa yang harus didahulukan urusannya, istri atau orang tua?"
"Jangan sekali-kali Anda bilang, 'Siapa yang duluan ibu apa istri?, Bini kadang-kadang belagu, 'Pilih emak lo apa gue?', songong! Suami kan punya orang tua, nggak boleh," lanjutnya.
Meski demikian, perempuan bernama Dedeh Rosidah itu mengingatkan bahwa baik istri maupun orangtua adalah pihak yang harus dimuliakan. Dan ketika muncul badai ekonomi dalam rumah tangga, maka nafkah suami sejatinya harus diprioritaskan ke pihak terdekat.
"Kalau laki-laki duitnya seret, kalau saetik (sedikit), dahulukan istri, tapi perhatikan orang tuanya. Tapi kalau seandainya istri butuh, orang tua butuh, tidak ada salahnya bagi sedikit," imbuh Mamah Dedeh.
Seperti yang sudah sering dibahas dalam kelas atau seminar seputar perencanaan keuangan, orang yang menanggung hidup orangtua seringkali disebut generasi sandwich. Beban keuangan generasi sandwich umumnya memang jauh lebih besar ketimbang mereka yang tidak menanggung orangtua.
Selain keterbukaan seputar keuangan bersama pasangan, beberapa tips manajemen keuangan di bawah ini tentu bisa dilakukan bagi mereka yang merupakan generasi sandwich.
Bangun pondasi keuangan yang kuat
Jangan langsung berinvestasi, lantaran keuangan Anda belum tentu aman dan terlindungi. Milikilah dana darurat terlebih dulu, dan lindungi seluruh anggota keluarga dengan asuransi kesehatan atau minimal adalah BPJS Kesehatan.
Investasi mengandung risiko, jangan sampai dana yang sudah kita investasikan harus ditarik lantaran ada salah satu di antara keluarga kita yang butuh biaya berobat.
Bantu yang memang membutuhkan
Dalam keluarga seorang generasi sandwich, tidak menutup kemungkinan bahwa ada anggota keluarga yang sebetulnya masih berada di usia produktif, namun memilih bergantung hidup pada pencari nafkah dan tidak bekerja.
Anggota keluarga yang harusnya Anda bantu penuh adalah mereka yang memang berada di fase bergantung. Bisa disebabkan karena mereka masih di bawah umur atau lanjut usia.
Jalinlah komunikasi yang baik dengan anggota keluarga yang memang masuk usia produktif, ajaklah dia untuk membantu Anda dalam meringankan beban finansial yang Anda tanggung.
Berinvestasilah secara rutin
Pilihlah instrumen investasi yang Anda ketahui dengan baik seluk beluknya. Dan lakukanlah secara rutin, dengan bujet yang sudah Anda tentukan setiap bulannya.
Ada baiknya jika penghasilan Anda bertambah, tambahlah pula dana yang akan disisihkan untuk investasi.
Hal itu disebabkan karena, semakin besar dana yang disisihkan, semakin cepat pula bagi Anda untuk merealisasikan tujuan keuangan dan merdeka finansial.
Ajak tanggungan Anda melek finansial
Jangan hanya Anda sendiri yang melek dan paham akan keuangan, anggota keluarga Anda juga harus memahami akan hal ini.
Amat sangat disayangkan apabila Anda harus bekerja keras banting tulang demi menghidupi dan menjamin masa depan mereka, namun mereka malah mengadopsi gaya hidup konsumtif yang sangat membebani Anda dalam finansial.
Jika tanggungan Anda melek finansial, maka beban keuangan Anda pun akan terasa lebih ringan dan investasi yang sudah direncanakan tidak akan menjadi angan-angan belaka.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belajar dari Ria Ricis, Ini Cara Adil Bagi Harta Berupa Rumah