Cuan ORI025 Sampai 6,4% Tapi Instrumen Ini Bisa 8%, Pilih Mana?

Financial Expert, CNBC Indonesia
Selasa, 30/01/2024 10:50 WIB
Foto: Dok. iStock

Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 kemarin. ORI025 dipasarkan menjadi dua pilihan tenor investasi yaitu tiga dan enam tahun.

Untuk tenor tiga tahun, kupon imbal hasil ORI025-T3 adalah 6,25%. Sedangkan yang enam tahun, ORI025-T6 bisa sampai 6,4%.

Akan tetapi, ketika melihat kinerja reksa dana pendapatan tetap, maka Anda bisa saja tergiur lantaran kinerja instrumen itu bisa 8% atau bahkan mencapai dua digit dalam setahun. Berikut adalah deretan reksa dana pendapatan tetap yang memiliki kinerja tertinggi dalam setahun.


Apakah hal ini berarti reksa dana pendapatan tetap lebih baik untuk dipilih? Berikut penjelasannya.

Obligasi langsung vs reksa dana pendapatan tetap

Investasi di surat utang negara secara langsung maupun versi reksa dananya, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun tidak sedikit pakar yang mengatakan bahwa imbal hasil yang didapat tidak akan jauh berbeda.

Namun patut dicermati lebih dalam bahwa, surat utang negara adalah instrumen pendapatan tetap. Sedangkan reksa dana, keuntungannya didapat dari pertumbuhan capital gain nilai aktiva bersih per unit penyertaannya, meski ada yang juga menjanjikan dividen.

Obligasi negara punya masa jatuh tempo, dan ketika sudah memasuki masa itu, investasi kita berakhir. Lain halnya dengan reksa dana yang tidak ada periode jatuh temponya.

Apabila sebuah obligasi yang masuk dalam portofolio reksa dana itu jatuh tempo, manajer investasi akan menggantinya dengan surat utang baru.

Di samping itu, risikonya pun berbeda. ORI025 yang merupakan surat berharga negara adalah instrumen yang bebas dari risiko gagal bayar karena modal dan keuntungannya dijamin undang-undang. Sementara keuntungan reksa dana tidak bisa dijamin.

Jika beli reksa dana, investasinya terdiversifikasi otomatis

Apa bila Anda membeli reksa dana pendapatan tetap, Anda sama saja dengan berinvestasi di berbagai macam surat utang. Lain halnya dengan membeli satu surat utang negara langsung.

Imbal hasil dan risiko reksa dana akan menyesuaikan dengan harga surat utang tersebut di pasar sekunder. Ketika harganya turun, maka nilai NAB reksa dana pun akan turun. Begitu pula sebaliknya.

Surat utang negara nilainya juga fluktuatif, akan tetapi jika menjualnya di pasar sekunder, maka kita tidak akan mengalami risiko capital loss.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Intip Investasi Pilihan Nasabah Tajir Era Perang Dagang Trump