
Wow! Rutin Tilep Rp 500 Ribu Karyawan Apotek di Sulsel Bisa Beli Tanah

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai sebuah aset, tanah memang tidaklah murah. Tak sedikit orang yang harus menggunakan fasilitas pembiayaan demi bisa membeli aset yang satu ini, namun tampaknya hal ini tidak berlaku pada seorang karyawati apotek di Sulawesi Selatan.
Karyawati Toko Apotek Sehat di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial SS menilap uang jualan Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta setiap hari. SS pun diduga menggunakan uang hasil kejahatannya itu untuk membeli mobil hingga tanah.
Cara SS melakukan tindak kejahatannya adalah dengan mengambil uang secara diam-diam di bulan kedua dan ketiga dengan nominal yang berbeda. Dan hal itu bisa dilakukan lantaran dirinya sangat dipercaya sebagai kasir.
"Mengaku selama dia kerja awal awalnya tidak (tidak menilep). Nanti pada saat menjelang 2-3 bulan berjalan mi itu (mulai menilep uang)" kata Bakri pemilk Toko Apotek Sehat, seperti dikutip detik.
"Dia mengaku sendiri dalam setiap harinya dia memang ambil, tidak tentu yang dia ambil. Kadang Rp 500 minimal, kadang Rp 1 juta kadang di atasnya," lanjut Bakri.
Owner tak lapor polisi
Terlepas dari apa yang dilakukan oleh SS, Bakri mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak melaporkan ini ke kepolisian dan memilih jalur kekeluargaan.
"Untuk sementara saya sebagai pemilik saran saya mediasi dulu. Kalau memang dia tidak (mengelak) ini saya laporkan. Ternyata hasilnya baik, dia mengakui semua (aksi menilap uang)" katanya.
Setelah Bakri bertemu dengan orangtua SS, SS pun mengaku bahwa dirinya khilaf setelah merugikan tempat kerjanya senilai Rp 360 juta.
Awal mula peristiwa ini terjadi adalah saat gerak-gerik SS dicurigai pelanggan. Bakri lantas memanggil SS ke dalam toko untuk mengkonfirmasi dugaan pelanggan tersebut. SS kemudian mengakui perbuatannya.
Belajar dari kasus ini, mempekerjakan karyawan tentu bisa mempermudah pemilik usaha untuk berfokus ke hal-hal yang bersifat strategi dalam bisnis.
Namun secara tidak langsung, tindakan nakal yang dilakukan karyawan tentu bisa berdampak secara finansial terhadap bisnis, mulai dari penurunan angka penjualan hingga masalah di bagian pembukuan.
Kira-kira jika Anda ada di posisi Bakri, apa yang bakal Anda lakukan untuk memitigasi masalah ini? Menuntut pengembalian uang hasil usaha, atau merelakan saja?
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Ngakak, Gini Cara Opie Kumis Cari Cuan yang Gak Berkah