Belajar dari Mpok Atiek, Pengobatan Alternatif Bikin Miskin?
Jakarta, CNBC Indonesia - Komedian senior Mpok Atiek buka suara seputar kondisi kesehatannya belakangan ini. Perempuan yang selalu terlihat riang di usia senja itu ternyata mengidap tumor jinak di usus.
Dalam tayangan FYP Trans TV, Mpok Atiek ditanya oleh Irfan Hakim seputar tumor tersebut. Rasa takut Mpok Atiek mendadak muncul, diiringi dengan trauma karena ibundanya juga mengalami hal yang sama sebelum tutup usia.
Mpok Atiek menceritakan penyakit itu didiagnosis ada di dalam tubuhnya sekitar bulan Juni 2023. Awalnya, Mpok Atiek merasakan sakit pada perutnya hampir setiap hari.
"Waktu itu bulan juni, ada perut nggak enak terus setiap hari. Maaf, BAB nggak lancar bisa 3 hari, 4 hari. Akhirnya periksa ke dokter internis, singkat cerita dokter internis dirujuk ke gastro (dokter gastroenterologi) harus diendoskopi sama kolonoskopi. Banyak banget polipnya di usus," cerita Mpok Atiek, seperti dikutip detik.
Sejatinya, polip itu sudah sempat dibersihkan namun ada satu yang berukuran besar dan sudah berakar. Namun karena pengalamannya menyaksikan ibunda wafat usai operasi, Mpok Atiek memilih pengobatan alternatif.
"Tapi, takut, karena mama meninggal, meninggalnya karena habis dioperasi dari perut, kanker usus. Jadi takut, sekarang berobat ke Sinshe (pengobatan alternatif)," kata Mpok Atiek sambil menangis.
Tidak sedikit orang yang memilih untuk pergi ke pengobatan alternatif karena penyakit kritis. Namun ada kerugian medis dan finansial yang tentunya harus diwaspadai, berikut ulasannya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pengobatan alternatif tetap harus didukung penelitian empiris serta berdasarkan kajian ilmiah, sehingga ia meminta masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat memilih menggunakan pengobatan alternatif ketimbang medis.
"Jadi misalnya seseorang yang kena penyakit kanker, itu jangan sampai terlambat karena berobat tradisional. Karena sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," ujar Nadia, seperti dikutip CNN (6/4/2023).
Yale School of Medicine bahkan mengungkap, risiko kematian dari pengobatan alternatif memang lebih tinggi ketimbang pengobatan medis jika terkait dengan penyakit kanker.
Pengobatan alternatif tak dicover asuransi
Meski biaya pengobatan alternatif lebih murah ketimbang pengobatan medis. Namun ketahuilah bahwa pengobatan ini tidak bisa ditanggung asuransi kesehatan.
Bayangkan saja, apa yang terjadi jika ada efek samping berbahaya yang muncul dan Anda pun harus menjalani pengobatan karena efek samping ini. BPJS pun sudah mengatakan bahwa pengobatan alternatif dan tradisional yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan, tidak akan bisa dicover.
Jika efek dari pengobatan alternatif itu malah membuat penyakit melebar, dan pada akhirnya orang yang bersangkutan harus dilarikan ke rumah sakit maka beban finansial yang dipikul akan semakin tinggi lantaran pengobatan penyakit kritis tidak murah.
(aak/aak)