
Bantu Cegah RI Kekeringan Uang, Eksportir Harapkan Ini!
Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah kekhawatiran Presiden Jokowi terhadap kekeringan uang di masyarakat sehingga meminta perbankan tidak menghabiskan likuiditas untuk membeli instrumen yang diterbitkan BI & Kemenkeu, seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan sekuritas valuta asing Bank Indonesia (SVBI)
Di sisi lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan likuiditas industri perbankan RI masih sangat memadai dan tidak melihat adanya pengetatan terhadap likuiditas perbankan.
Chief Economist CNBC Indonesia Research, Anggito Abimanyu memandang kondisi pengetatan likuiditas terjadi merata secara global terkait upaya memerangi inflasi tinggi. Selain itu pengetatan likuiditas tidak lepas dari imbas belum stabilnya nilai tukar dan makroekonomi di tengah perlambatan global.
Sementara Sekjen GPEI, Toto Dirgantoro mengatakan kondisi tekanan ekspor juga berimbas ke tekanan aliran likuiditas RI. Eksportir berharap pemerintah dapat memberikan kemudahan aturan dan peningkatan daya tarik imbal hasil dalam negeri sebagai kunci mendorong penempatan valas ke dalam negeri sehingga berdampak positif ke likuiditas RI.
Seperti apa kondisi likuiditas RI? bagaimana daya Tarik penempatan valas di perbankan dalam negeri? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), Toto Dirgantoro dan Chief Economist CNBC Indonesia Research, Anggito Abimanyu dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Senin, 11/12/2023)
-
1.
-
2.
-
3.