
Video: "Kerja Keras" BI Jaga Rupiah, Amunisi Sudah Cukup?
Jakarta, CNBC Indonesia- Gejolak pasar keuangan masih menjadi sentimen yang menekan pergerakan mata Uang Garuda. Pada Jum'at (24/11), Nilai tukar Rupiah terpantau melemah 0,10% di level Rp 15.565 per Dolar AS.
FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus menilai arah kebijakan The Fed dalam FOMC akhir tahun masih menjadi risiko yang bisa menekan Rupiah.
Di sisi lain, Ekonom PT KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana juga masih melihat adanya potensi The Fed untuk kembali Hawkish dalam FOMC Desember 2023. Dimana perkembangan ekonomi AS hingga geopolitik global masih akan menjadi faktor yang mempengaruhi inflasi dan keputusan The Fed.
Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dan FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus dengan Ekonom PT KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Jum'at, 24/11/2023)
-
1.
-
2.
-
3.