
Minus 3%, Ini 10 Reksa Dana Saham Syariah Terboncos Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor reksa dana saham syariah pekan lalu tampaknya gusar melihat portofolio para Manajer Investasi yang "kebakaran".
Berdasarkan data Edvisor, kinerja reksa dana syariah terbaik pada minggu yang berakhir 2 Juni 2023, turun 0,37%. Sementara urutan kedua terbaik mencatatkan kinerja negatif 0,93% dalam sepekan.
Berikut kinerja reksa dana saham syariah sepanjang pekan lalu mengutip data Edvisor.id:
Penurunan kinerja ini sejalan dengan kinerja acuan yakni indeks syariah, di mana empat dari lima indeks melemah di atas satu persen pada pekan lalu, antara lain:
Indonesia Sharia Stock Index : -2,85%
Jakarta Islamic Index : -1,07%
Jakarta Islamic Index 70 : -1,28%
IDX Sharia Growth : -2,13%
IDX- MES BUMN 17 : 0,29%
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun kinerjanya terpuruk. Pada pekan perdagangan yang singkat, IHSG ditutup di posisi 6.633,26 atau turun 0,05%.
Pelemahan tersebut memperpanjang derita IHSG yang mengalami koreksi beruntun sejak 25 Mei atau dalam lima hari perdagangan. Posisi penutupan itu juga menjadi yang terendah sejak 20 Maret tahun ini.
Secara keseluruhan, IHSG melemah 0,8% pada pekan lalu dan jeblok 4,08% pada Mei.
Pelemahan dalam sebulan ini adalah yang terdalam sejak Maret 2021 atau lebih dari 26 bulan atau dua tahun lalu. Pelemahan IHSG pada Mei berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 1,62% yang terjadi pada April tahun ini.
Ambruknya IHSG pada pekan lalu dan Mei disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian global akibat krisis plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Anjloknya harga batu bara juga ikut menekan IHSG bulan lalu.
Seperti diketahui, pembahasan utang AS menjadi fokus utama pelaku pasar sebulan terakhir.
Pembahasan utang terus berlarut-larut hingga mendekati batas waktu pada 5 Juni. Tanggal tersebut menjadi deadline bagi pemerintah AS sebelum terancam default.
Dewan Perwakilan AS akhirnya memutuskan untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Rancangan Undang-Undang (RUU)Tanggung Jawab Fiskal atau Fiscal Responsibility Act.
RUU tersebut memungkinkan pemerintahan Joe Biden menangguhkan plafon utang hingga Januari 2025. Namun, kesepakatan tercapai pada Rabu waktu AS atau jauh setelah bursa saham Indonesia mengakhiri perdagangan.
Bursa saham RI juga rontok karena terpuruknya harga batu bara. Harga pasir hitam ambruk 26,95% pada Mei, terdalam sejak Januari 2023.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan dari Financial Expert CNBC Indonesia. Tim Financial Expert tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produkĀ reksa dana terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Apa! Beli Reksa Dana Saham Syariah Bisa Cuan 97%