
Marshanda Ngutang Buat Hidup, Sehat Itu Mahal Guys!

Jakarta, CNBC Indonesia - Lewat akun Youtube Marshed, artis Marshanda menceritakan kehidupannya yang saat ini sedang dilanda kesulitan keuangan hingga mengalami gangguan kesehatan.
"Banyak cobaan-cobaan yang gue hadapi dalam hidup gue yang sulit, tapi again dalam video ini gue bukan mau mempromote atau ngefokusin tentang kesulitan-kesulitan apa aja yang gue miliki, tapi untuk background cerita aja supaya kalian tahu gue mendapat diagnosa-diagnosa kesehatan lainnya seperti chronic inflammation, masalah ginjal, prediabetic, dan semenjak saat itu keuangan gue pun menurun," ucap Marshanda dalam video di akun Youtube Marshed, dikutip CNBC Indonesia (4/5).
"Gue...berada dalam posisi dimana gue harus minjem uang dari orang-orang di sekitar gue dalam situasi yang secara finansial sangat gak stabil dan semua ini alasan kenapa gue lebih jarang posting di social media..." lanjutnya.
Marshanda mengakui bahwa di tahun ini dirinya sedang berduka karena kehilangan orang yang dicintainya. Namun, di satu sisi dia juga turut bersyukur karena masih ada orang baik yang akhirnya membantunya, dia pun akan terus berkarya ke depannya.
Kondisi ekonomi seseorang memang tidak akan selamanya berada di atas, terkadang kita harus siap dengan segala risiko dan musibah yang ada, terlebih lagi jika kita adalah seseorang yang tidak memiliki penghasilan tetap layaknya pekerja seni.
Berikut adalah solusi untuk hidup tenang dan aman finansial yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan.
Atur batas wajar utang
Terpaksa berutang sejatinya adalah hal yang harus kita hindari. Namun jika hal itu sudah terlanjur dilakukan, Anda harus menjaga jumlahnya agar tetap dalam batas wajar.
Adapun maksimal cicilan yang aman adalah 30% dari pemasukan, saat cicilan Anda melebihi 30% dari pemasukan, maka Anda akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menabung, hingga berinvestasi.
Sementara itu untuk mengetahui apakah utang kita terlampau besar atau tidak, Anda bisa menggunakan rasio utang berbanding aset. Nilai rasio ini akan mengukur besaran utang yang belum terbayar, dibandingkan dengan total aset yang kita miliki.
Rumus untuk mencari nilai rasio ini adalah:
Total Utang x 100%
Total Aset
Nilai maksimal dari rasio ini adalah 50%. Jika nilai rasio Anda di atas 50%, maka Anda harus waspada karena total nilai utang Anda sudah melebihi dari setengah total aset.
Dana darurat yang ideal
Dana darurat adalah tabungan yang harus dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau yang bersifat mendesak. Sebut saja seperti kehilangan pemasukan, kerusakan aset, dan lain sebagainya.
Kebutuhan dana darurat seorang dengan penghasilan tidak tetap yang aman adalah 12 kali pengeluaran bulanan. Namun jika patokannya adalah pengeluaran bulanan saja, maka hal tersebut akan mencakup biaya gaya hidup yang dinilai kurang dibutuhkan di saat Anda kehilangan penghasilan.
Agar besaran dana darurat cepat terkumpul, gunakanlah patokan pengeluaran pokok dan wajib saja. Karena hal-hal yang berkaitan dengan gaya hidup bisa Anda tunda dulu selama Anda kehilangan penghasilan, atau dikurangi.
Jaminan kesehatan
Biaya berobat bukanlah biaya yang murah untuk dibayarkan dan akan terus mengalami inflasi dari tahun ke tahun. Data dari Mercers Marsh Benefit menyebutkan bahwa tren kenaikan biaya medis di Indonesia diprediksi bisa mencapai 13,6% di tahun 2023.
Hal itu menunjukkan bahwa besar kemungkinan kenaikan penghasilan Anda dalam setahun tidak akan bisa mengungguli kenaikan biaya medis.
Dengan memiliki jaminan kesehatan baik berupa BPJS Kesehatan atau asuransi swasta, maka risiko pengeluaran untuk berobat akan dialihkan ke perusahaan asuransi atau pemerintah (jika menggunakan BPJS Kesehatan).
Tabungan Anda pun tidak akan terkuras ketika musibah ini muncul, begitu pula dengan total kekayaan bersih Anda.
Asuransi penyakit kritis
Asuransi penyakit kritis juga bisa menjadi kebutuhan yang bisa dipenuhi saat asuransi kesehatan sudah dimiliki. Cara kerja asuransi penyakit kritis adalah dengan memberikan santunan berupa uang tunai ketika seseorang terdiagnosa penyakit kritis tersebut.
Dengan adanya asuransi penyakit kritis, uang santunan yang cair bisa dimanfaatkan untuk membiayai hidup tertanggung dan keluarganya saat dirinya tidak dirawat di rumah sakit.
Oleh karena itu, tertanggung tidak perlu berutang untuk kebutuhan hidupnya.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duit Pas-pasan Bisa Punya Asuransi Kesehatan, Ini Caranya!
