Penting, Ini Cara Elegan Hadapi Orang Suka Flexing di Medsos!
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren flexing di media sosial oleh para artis dan influencer tidak perlu diikuti karena berbahaya dan berisiko terlilit utang jika memaksa ikut tren.
Nah! kalau Anda menonton konten-konten flexing, lakukan ini agar tidak tertular:
1. Tinggalkan Saja
Jika konten flexing hanyalah berisi pamer harta saja lebih baik cuekin saja dan beralih ke konten lain yang lebih edukatif atau hiburan lain.
2. Jangan Terpancing
Saat mereka membahas harta kekayaan, jangan sampai Anda malah terpancing ikut pamer kekayaan juga. Hal ini bisa merugikan diri sendiri. Ingat di atas langit masih ada langit.
3. Jangan Bereaksi Negatif
Bereaksi negatif hanya akan membuang energi dan waktu. Terlebih lagi untuk konten yang tidak memiliki mutu. Lebih baik abaikan saja dan tinggalkan.
4. Jangan Ikutan Sampai Berutang
Risiko ikut tren flexing adalah utang yang muncul akibat "ngebet" terlihat kaya raya. Hal ini yang membuat seseorang bangkrut. Jaga rasio utang maksimal 20% hingga 30% dari total pengeluaran bulanan. Perilaku ini akan membuat Anda lebih teratur dalam mengelola utang.
Artis Terlihat Kaya Padahal Merana
Jika memaksakan, nasibnya hanya rugi baik materi maupun citra seperti artis yang dikabarkan memaksa kaya sampai utang.
Contohnya saja penyanyi Ressa Herlambang dikabarkan saat ini dalam kondisi bangkrut dan dikejar-kejar utang.
Karena ingin terlihat hidup mapan bak Raffi Ahmad, ia sampai menyewa mobil, berdandan rapi, dan lain sebagainya.
Ada lagi sempat ramai artis Roro Fitria yang kerap pamer harta dari tas, jam tangan, perhiasan, hingga mobil mewah. Semua kemewahan ditampilkan di layar kaca agar derajat dunianya terlihat tinggi.
Faktanya mobil mewah yang dipamerkan hanyalah mobil sewaan dan harta lainnya adalah milik ibunda.
Hati-Hati Modus Flexing Berbalut Edukasi
Selain pamer secara langsung, adanya juga flexing "halus". Pura-pura edukasi padahal sedang pamer harta.
Salah satunya yang sedang ramai di dunia maya dilakukan oleh youtuber Ibnu Wardani yang membuat konten babymoon ke Jepang. Masyarakat internet berpendapat bahwa konten tersebut sebenarnya adalah flexing namun dibalut dengan konten penjelasan biaya berlibur ke Jepang.
Pasalnya ada ketidaksesuaian fakta antara biaya yang diungkapkan oleh Ibnu dan keterangan para netizen yang bahkan merupakan warga Indonesia yang tinggal di Jepang.
Begitu juga dulu sempat geger Indra Kenz dan Doni Salmanan yang suka menunjukkan mobil-mobil mewah dan harta melimpah dengan trading di platform ilegal.
(ras/ras)