
Ramai Sewa Iphone Buat Flexing untuk Bukber, Awas Miskin Mendadak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak hanya War Takjil, fenomena flexing atau pamer harta juga masih ramai dilakukan di Bulan Ramadhan ini. Dan uniknya kali ini cukup viral orang-orang yang rela mengeluarkan uang untuk menyewa iPhone hingga custom lanyard BUMN.
Fenomena ini bisa disaksikan di media sosial Instagram. Sebut saja seperti Akun @rentaliphone yang menyewakan promo untuk penyewaan ponsel saat lebaran, harga sewanya cukup beragam, mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 600 ribu.
Sementara uniknya, beberapa akun juga dikabarkan menyewakan lanyard BUMN ke publik. Tampaknya, flexing kini tak hanya sebatas pamer harta namun juga pamer pencapaian karier.
Pada September 2023 lalu di CNBC Indonesia Investment Expo, pemegang saham Holywings Andrew Susanto mengatakan, bahwa akan ada konsekuensi yang cukup serius secara finansial bagi orang yang suka flexing. Jelas sekali, masalah keuangan itu bisa semakin meningkat bila seseorang nekat menyewa barang demi flexing.
"Kalau punya uang ya mau beli gak apa-apa, yang salah itu ya kalau kamu maksain diri. Nanti, first impression orang-orang terhadap kamu jadi salah! (Orang-orang akan mengira) level (kesuksesan Anda) di sini, padahal kamu beli (barang mewah) secara maksain, kan gak cocok juga bukan?" Ucap Andrew dalam CNBC Indonesia Investment Expo, kemarin.
Awas ketularan suka flexing
Motivator Jim Rohn pernah mengatakan bahwa "Anda adalah rangkuman dari lima orang terdekat Anda. Secara garis besar, bisa dikatakan bahwa lingkaran pertemanan bisa mempengaruhi sikap, sifat, kebiasaan, dan kecerdasan.
Kita memang bisa memilih lingkungan pertemanan, namun terkadang kita pun bisa terjebak di dalamnya.
Anggap saja, Anda dulu mungkin merupakan orang yang hemat dan melek keuangan, tapi setelah Anda pindah kerja, tanpa disadari teman-teman kerja Anda ternyata kurang bijak dalam mengelola keuangan. Lambat laun, Anda pun menganggap pengelolaan keuangan mereka adalah hal yang "normal," dan tanpa disadari makin hari Anda pun semakin menganggap remeh pengelolaan keuangan itu.
Ketika teman-teman Anda memang hobi memamerkan segala hal yang mereka miliki atau capai, maka besar kemungkinan Anda akan terseret dalam aktivitas yang tidak sehat tersebut.
Pengeluaran gaya hidup Anda bisa saja meroket karena kebahagiaan semu tersebut, dan hal itu akhirnya membuat Anda kesulitan dalam menabung atau berinvestasi demi menyehatkan keuangan Anda.
Jadilah orang yang kaya, bukan terlihat kaya
Usai teman Anda mengunggah foto liburan ke Eropa dan makan di salah satu restoran mahal di sana. Anda pun merasa terganggu dan timbul keinginan di diri Anda untuk melakukan hal yang sama agar Anda tidak merasa kalah dengannya, namun karena keuangan Anda masih kurang mendukung, Anda akhirnya nekat menggunakan fasilitas pembiayaan untuk bisa berlibur.
Alhasil, utang Anda bertambah, pengeluaran pasif muncul dan kekayaan bersih Anda pun tergerus karena adanya utang konsumtif tersebut.
Satu kata mutiara yang cukup terkenal dan cukup menohok bagi orang-orang seperti itu ternyata berasal dari politisi Kanada, Norm Kelly. Kelly mengatakan bahwa jangan sampai Anda jatuh miskin agar terlihat layaknya orang kaya.
Kaya harta dengan terlihat kaya tentu merupakan hal yang berbeda. Setiap orang, bisa terlihat kaya di mata orang lain, terlepas dari berapa besarnya harta yang dimiliki.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]