Awas! Ini 5 Modus Tipu-tipu Agen Asuransi Nakal

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
03 February 2023 12:20
asian chinese insurance agent explaining to his clients at their kitchen about the policies
Foto: iStock

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengenai gagal bayar Wanaartha Life tentunya membuat banyak orang menjadi antipati terhadap asuransi jiwa. Padahal asuransi jiwa sangat berguna untuk melindungi harta kekayaan Anda ketika musibah datang.

Tim Riset CNBC mewawancarai seorang agen senior dari salah satu perusahaan asuransi di Indonesia yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, tindakan penipuan itu semata dilakukan demi memenuhi target penjualan atau komisi yang diterima agen dari perusahaan asuransi.

Agar Anda terhindar dari kerugian besar ini, kenalilah modus-modus yang sering dilakukan para oknum agen asuransi.

Produknya asuransi tapi malah jualan investasi

Hal ini seringkali terjadi dalam penawaran produk asuransi jiwa unit link yang disertai investasi. Sang agen selalu mengatakan bahwa dengan membeli asuransi ini, Anda tidak perlu lagi berinvestasi untuk jangka panjang.

Dengan pembahasan seputar investasi, nasabah justru makin tertarik dan menaruh harapan besar terhadap produk asuransi ini.

Pembayaran premi unit link memang akan dibagi dua yaitu investasi dan proteksi. Karena angsuran investasi dipotong, maka hasil investasi itu umumnya jauh dari harapan.

Semestinya, edukasi yang dilakukan agen adalah dengan memberi tahu bahwa investasi di asuransi tujuannya adalah untuk menghadapi kenaikan biaya asuransi di masa depan.

Ilustrasinya imbal hasil tidak masuk akal

Masih menyambung poin pertama seputar investasi. Ilustrasi investasi tentu selalu ditampilkan agen ke nasabah calon pembeli unit link.

Tidak jarang pula sang agen membuat ilustrasi sendiri dengan memasukkan nominal keuntungan yang fantastis, hingga akhirnya nasabah lebih tergiur karena keuntungan investasinya ketimbang proteksi.

"Ketika ditunjukkan ilustrasi, baca yang benar dan ketahui itu cuma ilustrasi. Risiko investasi itu ada," demikian pernyataan agen yang tidak mau disebut identitasnya pada CNBC, Jumat, 3/2/2023.

Minta nasabah tutup polis lama agar membuka yang baru di tempatnya

Agen yang baik tidak akan menyarankan nasabah untuk melakukan hal ini. Karena mereka tahu bahwa premi yang dibayarkan calon nasabah di asuransi lamanya cukup terjangkau dan tidak akan memberatkan kondisi keuangan.

"Saya selalu bilang, kalau dia (nasabah) punya CI (asuransi penyakit krits/critical illness), saya gak pernah minta dia tutup, karena preminya pasti lebih murah ketika baru. Agen-agen yang nakal biasanya menyuruh mereka tutup dengan embel-embel mau review polis, tujuannya agar nasabah buka polis baru di dia (agen asuransi)," tambahnya.

Meminta nasabah agar tidak menyatakan kondisi kesehatan yang sesungguhnya

Karena buru-buru dalam mengejar target, mereka malah meminta nasabah tidak menyatakan kondisi kesehatan yang sesungguhnya.

Ketika nasabah dinyatakan sehat, maka proses persetujuan dari pihak asuransi juga menjadi lebih mudah. Dan ketka premi dibayarkan, sang agen akan menerima komisi dari perusahaan asuransi.

Patut diketahui bahwa tindakan ini melanggar prinsip utmost good faith dalam asuransi. Dan inilah sumber penolakan klaim yang sering terjadi.

Agen tidak meneruskan pembayaran premi ke perusahaan asuransi

"Ada kejadian di mana sang agen meminta nasabah mentransfer uang ke rekening pribadinya dan tidak meneruskan ke perusahaan malah menyimpan uangnya, ini jelas penipuan," imbuhnya.

Intinya hindari pembayaran yang tertuju pada rekening pribadi agen. Karena hal itu bisa disalahgunakan. Bisa saja sang agen malah membentuk jaringan nasabah dan sengaja meminta para nasabah mentransfer uang ke rekening pribadi sang agen dan tak lama kemudian agen kabur menghilang. 

 


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Nilai RBC Tertinggi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular