Sejak Dulu, Tawaran Investasi Indosurya Sudah Gak Masuk Akal

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
Selasa, 31/01/2023 12:55 WIB
Foto: Agung Pambudhy

Jakarta, CNBC Indonesia - Melihat apa yang terjadi di 2020, ketika awal mula tersiar kabar gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya. Sempat tersebar foto sertifikat simpanan berjangka dari koperasi tersebut.

Simpanan itu memiliki konsep yang mirip dengan deposito dengan tenor yang sudah ditentukan, mereka juga memberlakukan sistem ARO (automatic roll over). Hanya saja bunganya luar biasa tinggi yaitu 9,25% per tahun,bahkan ada pula yang dijanjikan imbal hasil 11% per tahun.

Belum lagi, pihak marketing yang menawarkan produk ini juga memberikan embel-embel pajak yang murah. Adapun pajak untuk simpanan koperasi adalah 0% untuk penghasilan bunga simpanan sampai dengan Rp 240 ribu per bulan, dan 10% untuk jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp 240 ribu per bulan.


Besaran pajak final simpanan koperasi juga lebih rendah ketimbang deposito maupun Surat Berharga Negara (SBN).

Agar Anda tidak tertipu dengan jebakan tawaran investasi ini, berikut adalah hal-hal yang mesti Anda waspadai seputar penipuan investasi berkedok simpanan koperasi.

Jika imbal hasil lebih besar dari deposito & SBN, Anda patut curiga

Besaran imbal hasil simpanan berjangka deposito bank-bank besar di Indonesia, umumnya berkisar antara 2% hingga 3%. Adapun lembaga keuangan yang memberlakukan suku bunga simpanan tinggi adalah bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank digital.

Jika dibandingkan dengan SBN Seri FR (Fixed Rate), simpanan yang ditawarkan KSP Indosurya juga lebih menggiurkan karena rata-rata kupon imbal hasil FR berkisar di angka 6%, sementara tenornya sangat panjang.

Ketahui pulalah bahwa tidak ada lembaga yang bisa menjamin simpanan koperasi. Ini yang membedakan simpanan koperasi dengan bank serta SBN.

Jika bank umum dan BPR bisa dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan SBN dijamin negara, koperasi bukanlah anggota LPS.

Simpanan koperasi bukan untuk umum

Simpanan koperasi berasal dari anggota dan calon anggota koperasi, atau bisa juga dari koperasi lain serta orang yang menjadi anggota koperasi lain tersebut.

Jadi, ketika masyarakat umum non-anggota ditawari produk simpanan ini, Anda patut mencurigai tawaran ini.

Besar kemungkinan apa yang ditawarkan ke Anda tidak lain adalah produk tipu-tipu berkedok simpanan koperasi.

Jangan pernah percaya dengan embel-embel "produk perusahaan besar"

Menurut pernyataan korban Indosurya, pihak marketing menawarkan produk itu dengan membawa embel-embel bahwa simpanan ini dikeluarkan produk besar. Ketika ada hal yang tak diinginkan terjadi, maka perusahaan induk bakal bertanggung jawab.

Jangan termakan dengan ucapan ini, karena bank-bank besar yang ada di Indonesia bahkan memberikan imbal hasil yang rendah untuk simpanan deposito.

Bukan cuma bank, manajer investasi yang mengelola reksa dana dengan aset jumbo juga tidak akan memberikan jaminan imbal hasil dari produk investasinya, meski reksa dana yang mereka buat memiliki kinerja tahunan di atas dua digit.

 


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Tinggal Diam, Ini Jurus OJK Redam Guncangan Pasar Modal