Emas Antam Lagi Mahal Nih, Duit Rp 1 Juta Masih Kurang!

Maesaroh, CNBC Indonesia
Sabtu, 14/01/2023 11:15 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus melambung dan kian menjauh dari level Rp 1 juta.

Pada Sabtu (14/01/23), harga emas Antam di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terpantau Rp 1.043.000 per batang atau naik Rp 1000 dibandingkan Jumat (13/1/2023).

Harga tersebut juga ada di level tertinggi sejak 19 Agustus 2020 atau dua tahun lebih lima bulan. Pada tanggal tersebut, harga emas Antam tercatat Rp 1.058.000 per gram.


Harga emas Antam melambung setelah pandemi Covid-19 melanda dunia pada Maret 2020 hingga tembus Rp 1.055.000. Namun, sejak Oktober 2020, emas lebih kerap bergerak di bawah Rp 1 juta.

Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) ditetapkan Rp 951.000 per gram. Harga tersebut juga naik Rp 1000 dari perdagangan kemarin.

Adapun harga emas hari ini berdasarkan ukuran, yakni, sebagai berikut:

Ukruan

Harga/Batang

0.5 gr

571,500

1 gr

1,043,000

2 gr

2,026,000

3 gr

3,014,000

5 gr

4,990,000

10 gr

9,925,000

25 gr

24,687,000

50 gr

49,295,000

100 gr

98,512,000

Lonjakan harga emas Antam mengikuti pergerakan emas internasional.  Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (13/1/2023) harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.920,48 per troy ons. Harganya menguat 1,25%.

Harga tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak 22 April 2022 atau 8,5 bulan terakhir. Kembalinya emas ke level psikologis US$ 1.900 per troy ons adalah yang pertama sejak 26 April 2022.

Harga emas yang berada di posisi US$ 1.920 per troy ons pada Jumat kemarin juga mengembalikan pergerakan sang logam mulia ke era perang Rusia-Ukraina.

Pada periode tersebut, emas bergerak di kisaran US$ 1.920-1.950 per troy ons.  Rally emas ditopang oleh laju inflasi yang sejalan dengan konsensus.

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan inflasi AS melandai ke 6,5% (year on year/yoy) pada Desember 2022 dari 7,1% (yoy) pada November 2022. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Oktober 2021.

Melandainya inflasi ini tentu saja menjadi kabar positif bagi pelaku pasar emas. Dengan inflasi yang terus melandai, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bisa semakin melonggarkan kebijakan moneter mereka.

Proyeksi pelonggaran kebijakan moneter ini membuat dolar jeblok. Indeks dolar anjlok ke 102,204 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/1/2023). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak awal Juni 2022 atau tujuh bulan terakhir.

Melemahnya dolar AS membuat harga emas semakin murah sehingga terjangkau untuk investasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai