Harga Emas Antam Turun Rp 8.000, Jadi Rp 957.000/Gram

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
31 August 2022 09:15
emas
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali jeblok. Dampaknya, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) atau yang dikenal dengan emas Antam ikut merosot. Jebloknya emas Antam terjadi menjelang pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, harga emas batangan hari ini merosot Rp 8.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 957.000/batang, merosot 0,83% dari hari sebelumnya.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Emas merupakan aset save haven, saat dunia dihantam isu resesi seperti saat ini, permintaannya seharusnya meningkat. Tetapi ternyata kali ini berbeda, harga emas dunia ustru melempem. Pada perdagangan Selasa, jeblok 0,82% ke US$ 1.723/troy ons, dan tidak jauh dari level terendah 16 bulan yang disentuh pada Juli lalu.

Melempemya harga emas tidak lepas dari sikap agresif bank sentral AS (The Fed) dan bank sentral lainnya dalam menaikkan suku bunga. Suku bunga tinggi adalah musuh utama emas. Saat suku bunga tinggi, imbal hasil obligasi juga akan naik.

Emas dan obligasi, apalagi Treasury AS sama-sama dianggap aset safe haven. Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas nihil. Sehingga, saat suku bunga naik, yield ikut tinggi yang membuat Treasury lebih menarik ketimbang emas.

Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga membuat indeks dolar AS melesat ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yang juga menekan emas.

Lukman Otunuga dari FXTM mengatakan trader dan investor sebenarnya sudah melakukan priced in terhadap kenaikan suku bunga acuan secara agresif pada Mei-Juli. Namun, emas masih saja tertekan karena kenaikan suku bunga diperkirakan akan terus berlanjut.

"Sebagian besar risiko sudah priced in melalui kenaikan suku bunga tetapi emas masih terancam melemah jika kenaikan terus terjadi," tutur Otunuga.

Harga emas pun diperkirakan masih akan terus merosot ke satu tahun ke depan.

"Tidak ada sesuatu yang bisa membuat pergerakan harga besar ke atas bagi emas sampai kita melihat The Fed berbalik memangkas suku bunganya, Dan itu tidak akan terjadi, setidaknya hingga akhir 2023," kata Bart Melek, kepala komoditas global di TD Securities, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (26/8/2022)

Sementara itu dari dalam negeri, informasi yang diterima oleh CNBC Indonesia, kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi ini akan diumumkan pada hari ini dan harga baru kedua BBM tersebut akan berlaku pada 1 September 2022 ini.

Kenaikan Pertalite dan Solar bisa memicu kenaikan inflasi yang bisa melemahkan rupiah. Ketika rupiah melemah, maka harga beli emas dunia yang dibanderol dengan dolar AS akan menjadi lebih mahal. Hal tersebut bisa membuat penurunan harga emas Antam tidak akan tajam ketika emas dunia merosot. Atau, ketika emas dunia naik, maka persentase kenaikan emas Antam bisa lebih tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular