Di Kondisi Bear Market, Masih Ada Secercah Harapan untuk DeFi

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 15/07/2022 13:27 WIB
Foto: DeFi (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, pasar global sedang mengalami penurunan secara menyeluruh termasuk pada sektor DeFi. Jika mengingat perayaan beberapa tahun terakhir, total kapitalisasi pasar untuk cryptocurrency berhasil mencapai lebih dari 3 triliun dollar. Namun, beberapa bulan terakhir ini keadaan justru sedang berbalik arah. Kapitalisasi pasar cryptocurrency kian menurun di bawah triliun dollar untuk pertama kalinya.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Kondisi pasar saham yang menurun disebut dengan istilah bear market. Kondisi ini tidak pas untuk dunia cryptocurrency. Saham dan ekuitas yang menurun hampir di seluruh pasar dunia telah diperingatkan dengan suasana investasi yang menggelora saat masa pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Salah satu yang menjadi pendorong terbesar pada kenaikan pasar beberapa tahun terakhir adalah masuknya investor ritel ke dalam dunia ekuitas dan aset digital. Hal tersebut berkaitan dengan munculnya aplikasi perdagangan, kemudian orang akan membeli aset digital di bursa, lalu menciptakan gelombang besar modal ritel ke pasar.

Lalu, beberapa investor institusional mulai bertaruh pada keadaan downturn yang akhirnya terjadi saat ini. BNP adalah salah satu grup dan Greg Boutle, yang memimpin strategi ekuitas dan derivatif BNP AS, menjelaskan logika di balik taruhan yang menegangkan ini, "the moves in crypto were coincident with retail money flooding into U.S. equities and equity option." Saat tagihan atas semua uang gratis itu akhirnya datang dalam bentuk inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga, angka-angka hijau pun menguap bersamaan dengan sentimen ritel.

Kembali Mengingat Prinsip dan Janji Awal DeFi

Meskipun terjadi penurunan, ternyata masih banyak orang yang percaya pada cryptocurrency dan DeFi. Perusahaan besar seperti Tesla, Twitter dan investor institusi besar lainnya telah melakukan lebih dari sekedar mencelupkan kaki mereka ke dalam air sementara waktu. Bahkan bank sentral di seluruh dunia pun mulai berlomba-lomba untuk menciptakan dan mengembangkan cryptocurrency versi mereka.

Lalu, kemana sektor industri DeFi ini akan mengarah? Tidak ada yang tahu kapan keadaan seperti saat ini akan mereda. Apa yang dapat dikatakan saat ini adalah mereka sedang mengalami perubahan yang besar dan banyak proyek yang sebelumnya mampu menjalankan tren yang dihasilkan pasar, saat ini justru tidak bisa lagi seberuntung itu.

Salah satu fitur yang paling mencolok dari dunia cryptocurrency dan menjadi tanda peringatan terbesar adalah proliferasi yang memiliki fundamental rendah dari para pendukung terkenalnya. Sebagian spekulasi yang tercipta di pasar berasal dari para investor yang ingin menjadi kaya raya dalam waktu singkat. Melihat adanya kenaikan besar di dogecoin dan aset cryptocurrency lainnya, orang-orang turut mencari return cepat yang mirip dengan menuangkan uangnya ke dalam mata uang berbasis hewan, meme dan lain-lainnya, seperti pada NFT. Namun, ternyata NFT juga memiliki banyak permasalahan yang sama. Akhirnya muncul pertanyaan serius mengenai kegunaan dan nilai bawaan dari aset yang dipertukarkan tersebut.

Saat tren mulai surut, kita cenderung akan melihat banyak pergeseran fokus yang tentunya kembali kepada aset yang menawarkan nilai sah. Bitcoin tidak dimulai dengan meme atau candaan. Meskipun identitas Satoshi Nakamoto hingga saat ini masih menjadi teka-teki, bitcoin diluncurkan tepat ketika dunia sedang mengalami resesi hebat dan diposisikan sebagai sarana untuk memperbaiki kekacauan tersebut.

DeFi sebagai ide keuangan terdesentralisasi, seharusnya konsisten menawarkan setiap orang kemungkinan untuk dapat berpartisipasi secara adil dan setara. Di mana mereka diberikan hak kendali atas aset mereka, tidak lagi harus meromantisasi keinginan otoritas pusat dan memperkaya perantara untuk hak istimewa menggunakan layanan mereka.

DeFi tumbuh secara signifikan sejak awal mula kemunculan cryptocurrency. Jika melihat penawaran saat ini, Anda akan melihat sekilas ke masa depan. Kunci dari banyak platform DeFi adalah staking dan yield farming. Meskipun aktivitas pada cryptocurrency terlihat sangat rumit, namun kunci dasar mereka cukup sederhana. Staking melibatkan penguncian aset ke dalam platform untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan uang dan hak istimewa pada platform yang digunakan. Sedangkan yield farming hampir sama dengan deposit, dilakukan untuk meningkatkan likuiditas platform dan seringkali ditujukan untuk pinjaman. Hasilnya, imbalan yang ditawarkan dari hasil farming cenderung lebih tinggi, karena seimbang dengan risikonya yang juga lebih tinggi.

Pendekatan yang Diterapkan Blockchain Terbesar di Asia

Kita dapat melihat bagaimana praktik kerja dan blueprint yang bisa diikuti oleh jaringan dan platform lainnya dari salah satu jaringan blockchain terbesar di Asia, Everscale. Dengan menekankan kesederhanaan dan utilitas, Everscale mampu menuai hasil, di mana jaringan blockchain lainnya justru menggelepar. Everscale adalah blockchain tercepat yang dilengkapi dengan protokol shardingnya. Sehingga, Everscale mampu beradaptasi dengan jaringan blockchain manapun tanpa memengaruhi waktu pemrosesan atau biaya transaksi. Di sinilah kuncinya. Karena jika DeFi tumbuh dengan akses keuangan, pengguna harus bisa melakukan transaksi tanpa kehilangan biaya admin atau biaya proses dan menunggu jam tertentu untuk melakukan transaksi.

Everscale menawarkan penggunanya banyak peluang staking dan yield farming di FlatQube DEX (decentralized exchange). Di FlatQube, pengguna bisa menukar token yang mereka miliki dengan aset cryptocurrency lainnya. Mereka juga dapat melakukan deposit token ke dalam farming pools dimana mereka akan diberikan reward setiap bulannya pada beberapa tingkat APR tertinggi.

Selain itu, ada platform lainnya dari Everscale, yakni Octus Bridge. Platform tersebut memungkinkan para pengguna melakukan transfer aset ke dan dari sebagian besar jaringan terbesar lainnya. Arti penting dari hal ini terletak pada apa yang sudah disinggung di atas, yaitu, pengguna seringkali harus membayar tarif tambahan yang cukup tinggi ketika akan menggunakan jaringan besar seperti Ethereum. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk memindahkan dana ke jaringan yang lebih cepat dan efisien seperti Everscale di mana mereka dapat memanfaatkan otonomi keuangan yang ditingkatkan dan banyak peluang untuk menghasilkan pendapatan seperti di platform FlatQube

Dunia DeFi mungkin sudah mencatat hal tersebut. Namun, tampaknya kita akan melihat lebih banyak dorongan untuk DeFi menjadi seperti yang seharusnya. Ini memang terlihat mustahil untuk dikatakan, namun keadaan downturn saat ini mungkin berakhir sebagai hal terbaik yang seharusnya terjadi pada seluruh sektor. Jika DeFi dan cryptocurrency secara keseluruhan bertujuan untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik, mereka tidak bisa hanya menjadi platform judi yang dihalalkan dan skema untuk cepat kaya. Saat bear market, akan menarik jika kita melihat siapa yang mengindahkan keadaan tersebut dan membantu industri untuk tetap berkembang.



(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos OJk & Peran Industri Keuangan di Program Unggulan Prabowo