
Harga Emas Antam Gak Berubah, 1 Gram Masih Rp 969.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau cenderung stagnan pada Sabtu (9/7/2022).
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 969.000/batang atau masih sama dari harga pada perdagangan kemarin. Harga emas satuan 1 gram cenderung stabil sejak Kamis lalu.
Sedangkan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) menguat Rp 1.000 per gram menjadi Rp 840.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi jual kembali (buyback) silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan buyback pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s.d. H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
![]() Harga Jual (Buyback) Emas Antam 1 Gram (Rp/gram) |
Harga emas Antam yang stabil disebabkan oleh gerak emas dunia yang pada Jumat kemarin menguat cenderung tipis 0,13% menjadi US$ 1.741,82/troy ons.
Masih belum terlalu bergairahnya harga emas dunia terjadi karena indeks dolar Amerika Serikat (AS) atau Dollar Index (DXY) berada di 107,007, masih cenderung tinggi. Adapun posisi tertinggi DXY berada di 107,13 yang terjadi pada Kamis lalu.
Hal ini membuat emas yang dibanderol dengan dolar menjadi kurang menarik karena lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Prospek emas dunia ke depan masih kurang cerah karena kenaikan suku bunga dan tampaknya investor lebih memilih dolar untuk lindung nilai (hedging).
"Ada alternatif yang lebih menarik untuk emas di lingkungan kenaikan suku bunga," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi untuk menjinakkan kenaikan inflasi meredupkan kilau emas yang tidak memiliki imbal hasil.
Kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menarik investor untuk membeli dolar AS sehingga greenback makin menjulang.
Emas pun menjadi kurang menarik karena menjadi lebih mahal. Pun biaya pelung memegang emas batangan makin tinggi karena logam mulia itu bukan merupakan aset yang memberikan imbal hasil.
Di lain sisi, menurut Fawad Razaqzada, dari City Index, mengatakan jika harga emas mulai naik maka kenaikan emas harus disikapi hati-hati. Pasalnya, tren kenaikan suku bunga acuan di tingkat global akan membatasi kenaikan tersebut.
"Emas mungkin naik dalam jangka pendek. Namun, kenaikan harus dilihat secara hati-hati karena aksi jual dengan cepat bisa terjadi di tengah kenaikan suku bunga acuan," tuturnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (13/1/2025) Stabil di Rp1.568.000/Gram
