
Harga Emas Pegadaian 22 Juni: Betah di Atas Sejuta

Harga emas pegadaian beragam terpengaruh harga emas dunia yang bergerak cenderung stabil kemarin. Pada Selasa (21/6/2022) harga emas dunia tercatat US$ 1.832,56/troy ons, turun 0,3% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Terjadi tarik menarik sentimen di emas dunia antara inflasi yang mendorong harga dan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) yang memudarkan kilau emas.
Emas secara tradisional merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, maka emas akan diburu.
Apalagi, dengan inflasi yang makin menanjak, risiko terjadinya resesi semakin meningkat. Hal ini membuat emas yang menyandang status safe haven makin bersinar.
Namun, kebijakan The Fed yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) menjadi 1,75% membuat emas tidak berkilau. Sebab emas bukan merupakan aset yang memiliki imbal hasil (non yielding asset).
"Emas sekarang terjebak di antara ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tajam, tetapi juga inflasi tetap tinggi jika kebijakan moneter gagal untuk melunakkan aktivitas ekonomi dan menurunkan inflasi," kata analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.
Saat ini fokus investor tertuju ke bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed). Bos The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pidato pada 22 Juni 2022 nanti.
Para investor menanti pernyataan Powell terkait langkah lanjutan The Fed setelah kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin. Apakah The Fed tetap agresif atau akan mulai lebih tenang.
Menurut perangkat FedWatch milik CME group, investor melihat probabilitas sebesar 98,1% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)[Gambas:Video CNBC]
