
Harga Emas Pegadaian 21 Juni: Antam Retro dan UBS Naik

Gerak harga emas pegadaian yang beragam terpengaruh oleh laju harga emas dunia yang cenderung stabil kemarin. Pada Senin (20/6/2022) harga emas dunia tercatat US$ 1.838,29/troy ons, turun tipis 0,06% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Analis dari City Index Matt Simpson mengatakan harga emas tidak terlalu fluktuatif kemarin karena bursa saham, pasar mata uang, dan obligasi Amerika Serikat (AS) libur memperingati Juneteenth Day.
"Hari ini, pasar AS libur sehingga likuiditas dan volatilitas sedikit menurun. Namun, kondisi ini juga membuat emas susah bergerak tanpa ada katalis baru," tutur Simpson, seperti dikutip Reuters.
Terjadi tarik menarik sentimen di emas dunia antara inflasi yang mendorong harga dan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) yang memudarkan kilau emas.
Emas secara tradisional merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, maka emas akan diburu. Apalagi, dengan inflasi yang makin menanjak, risiko terjadinya resesi semakin meningkat. Hal ini membuat emas yang menyandang status safe haven makin bersinar.
Namun, kebijakan The Fed yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) menjadi 1,75% membuat emas tidak berkilau. Sebab emas bukan merupakan aset yang memiliki imbal hasil (non yielding asset).
Tidak sampai di situ, keagresifan The Fed juga diprediksikan akan terus berlanjut di setiap pertemuan di Juli hingga September.
"Logam mulia kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran tersebut, berkat kekuatan yang saling bertentangan yang mendorong kenaikan dan penurunan. Katalis baru mungkin diperlukan untuk menyeimbangkan kekuatan," kata analis senior FXTM Lukman Otunuga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
