
Harga Emas Pegadaian 18 Juni 2022: Harga Nanjak!

Melansir Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.839,35/troy ons pada perdagangan Jumat (17/6). Turun 0,93% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya.
Dengan begitu, harga emas dunia ambles 1,69% sepanjang pekan ini. Namun, harga emas masih menguat tipis 0,12% dalam sebulan dan naik 0,6% dalam setahun.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) tercatat telah naik tajam 0,98% ke posisi 104,65 di perdagangan Jumat (17/6). Di sepanjang pekan ini dolar AS berhasil menguat 0,4%.
Sejatinya apresiasi dolar AS merupakan kapitalis negatif bagi harga emas.
Sebab, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun terkoreksi.
Lantas, bagaimana tren selanjutnya?
Ilya Spivak, analis dari DailyFX, memperkirakan emas akan terus melemah setelah menjalani periode yang sangat volatile selama delapan hari terakhir.
Pada Jumat (10/6), ketika data inflasi Amerika Serikat (AS) diumumkan, harga emas terbang ke titik tertingginya dalam sebulan lebih di harga US$ 1.870,96 per troy ons.
Kemudian, harga emas juga terpelanting ke level terendah dalam sebulan pada Selasa (14/6) atau menjelang pengumuman The Fed ke titik US$ 1.808,10 per troy ons.
Spivak menambahkan bahwa trader dan investor masih mempertimbangkan kenaikan suku bunga AS serta kekhawatiran resesi. Dua hal yang menarik ulur ini membuat emas sulit ditebak.
Kenaikan suku bunga The Fed akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Keduanya berdampak buruk kepada pergerakan emas.
Namun, kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga bisa membawa AS ke dalam jurang resesi.
Emas merupakan aset aman di tengah memburuknya perekonomian, sehingga akan tetap dicari saat terjadi resesi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)[Gambas:Video CNBC]