Banjir Pesenan Batu Bara, Produksi RI Siap Meroket!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menggenjot produksi batu bara nasional pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan adanya tambahan permintaan batu bara dari Jerman sebanyak 150 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa pihaknya bakal menambah kuota produksi batu bara tahun ini yang diperuntukkan untuk ekspor. Meski demikian, ia belum membeberkan besaran angka pasti yang akan ditambah di dalam perubahan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2022.

"Belum ada angkanya tapi gambaran permintaanya 150 juta ton. Itu yang bicara angka Jerman kalau yang saya tahu," kata Ridwan saat ditemui di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6/2022).

Baca: Jerman Minta 150 Juta Ton Batu Bara, RI Sanggup Penuhi?

Ridwan optimistis dapat memenuhi kebutuhan batu bara Jerman sebesar 150 juta ton. Pasalnya, sumber tambang emas hitam di Indonesia hingga saat ini masih mencukupi.

"Sumber dari kita masih cukup kok termasuk yang besar-besar. Termasuk PTBA dan lain lain masih cukup kita," kata dia.

Adapun, berdasarkan data Modi Kementerian ESDM, produksi batu bara Indonesia sampai pada 16 Juni 2022 telah mencapai 270,24 juta ton atau 40,76% dari target produksi batu bara 2022 yang ditetapkan sebanyak 663 juta ton.

Baca: Tok! Lemigas Ditunjuk Jadi BLU Iuran Batu Bara

Saat ini batu bara Indonesia memang sedang dibanjiri permintaan dari negara-negara Uni Eropa. Misalnya, seperti Jerman dan Polandia yang sejatinya melakukan substitusi impor akibat sanksi terhadap batu bara Rusia.

Meskipun ada permintaan dari negara-negara Uni Eropa tersebut, produksi batu bara di pertengahan Juni 2022 ini masih lebih kecil dibandingkan dengan produksi batu bara pada Juni 2021 yang mencapai 286 juta ton.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Lirik Eropa, Produksi Batu Bara RI Juni 270,24 Juta Ton