
Harga Emas Pegadaian 16 Juni: Antam Retro dan UBS Jual Murah

Harga emas pegadaian yang menguat dipengaruhi oleh kenaikan emas dunia. Hal ini karena dolar AS dan imbal hasil obligasi melandai setelah bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994.
Pada Rabu (15/6/2022) harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.833,38/troy ons, lompat 1,4% dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) tercatat 104.85, turun 0,63% dari posisi sebelumnya. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emas yang dibanderol dengan greenback karena membuatnya menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di 3,29%, turun dari posisi puncak di 3,48%.
Namun gerak emas masih belum bebas karena kenaikan suku bunga yang agresif bisa memudarkan kilau emas yang merupakan non yielding asset.
"Emas memikul lebih tinggi di belakang reli aset yang kuat yang dipimpin oleh obligasi setelah Powell menyatakan kegagalan untuk mencapai stabilitas harga bukanlah pilihan," kata Tai Wong, pedagang logam independen di New York.
Tai Wong mencatat aksi harga emas berkorelasi positif dengan pergerakan obligasi dan pasar saham akhir-akhir ini.
"Tapi landasan emas mungkin terbatas dalam lingkungan tingkat yang lebih tinggi dan jelas meningkat. US$1.880 - US$1.900/troy ons akan menjadi rintangan yang sangat sulit."
The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75% menjadi 1,75%. Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 0,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
